Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Ini Alasan Non Farm Payroll (NFP) Sangat Penting Bagi Seorang Trader
10 Maret 2023 10:50 WIB
ยท
waktu baca 3 menitNon-Farm Payroll (NFP) adalah data yang dikeluarkan Biro Tenaga Kerja AS pada setiap hari Jumat pertama setiap bulan. NFP melaporkan berbagai data termasuk penambahan jumlah pekerja di semua sektor kecuali pertanian, wirausaha, pekerjaan rumah tangga, pegawai pemerintah, militer, dan lembaga nonprofit.
Rilis data NFP adalah salah satu aspek fundamental yang mempengaruhi pergerakan pasar keuangan, termasuk pergerakan nilai mata uang dunia. Data NFP juga menjadi indikator penting bagi seorang trader untuk menentukan langkah tradingnya.
Nah, pada Maret 2023, data NFP dirilis pada Jumat pekan ke-2, yaitu Jumat (10/3), pada pukul 20.30 WIB.
NFP, Data Besar
Para trader menyebut NFP sebagai data besar. Istilah tersebut disematkan karena menjelang dan setelah rilis data NFP, harga instrumen keuangan seperti forex dan komoditas bergerak volatile (naik atau turun tajam dalam waktu singkat).
Bagi seorang trader forex, interpretasi rilis NFP dibaca dalam dua sudut pandang; apakah rilis data NFP lebih tinggi dari bulan sebelumnya dan lebih tinggi dari konsensus? Jika rilis NFP lebih tinggi dari konsensus, ataupun lebih tinggi dari bulan sebelumnya, kondisi perekonomian AS ekspansif. Dengan begitu, pergerakan mata uang USD cenderung menguat.
Hasilnya, major forex pair seperti GBP/USD dan EUR/USD akan bergerak turun/bearish. Sementara itu, pasangan USD/JPY akan cenderung bergerak naik/bullish. Hal sebaliknya berlaku terhadap USD jika rilis data NFP lebih rendah dari bulan sebelumnya atau lebih rendah dari konsensus.
Melihat Perkembangan Rilis Kinerja NFP AS 2020 - 2023 dari MFIX
Trader dapat menggunakan intuisi untuk memperkirakan rilis data NFP berdasarkan data ekonomi AS tipe leading indicators periode Februari 2023. Data tersebut mencakup kinerja ISM Manufacturing, S&P Global PMI Manufacturing, dan JolTs Job Opening. Bila rilis data indikator meningkat atau setidaknya di level ekspansi lebih dari 50, potensi rilis NFP akan lebih baik dari konsensus dan dari bulan sebelumnya, sebaliknya.
Berdasarkan rilis Februari 2023, tim riset MFIX (PT Monex Investindo Futures) memprediksi rilis data NFP pada Maret 2023 berkisar 250.000 - 400.000. MFIX juga memperkirakan data NFP Februari 2023 cenderung lebih rendah bila dibandingkan capaian NFP bulan Januari 2023.
Lebih lanjut, tim riset MFIX juga mengungkapkan, kondisi tersebut tetap menunjukkan kuatnya aktivitas perekonomian AS. Sehingga rilis NFP akan berada di atas konsensus. Secara keseluruhan, tim riset MFIX melihat potensi menguatnya USD. Di sisi lain, di pasar komoditas harga komoditas dan indeks berpotensi tertekan pasca rilis NFP periode Februari 2023.
Jika hasil NFP lebih tinggi dibandingkan dengan konsensus, maka The Fed dan bank sentral negara besar dunia cenderung akan terus menaikkan suku bunga acuan. Alhasil, penguatan Indeks Dolar AS akan semakin signifikan.
Selain penguatan indeks Dolar AS, tim riset MFIX memprediksi, akan terjadi depresiasi nilai tukar mata uang global terhadap USD. Harga emas akan terkoreksi dan harga komoditas akan tertekan. Hal ini terjadi karena kenaikan suku bunga acuan di AS yang akan menekan laju konsumsi dan produktivitas pasar global, seiring semakin mahalnya beban bunga.
Terus naiknya suku bunga acuan global sejalan dengan masih tingginya kekhawatiran investor pada resesi. Bila resesi terjadi, tim riset MFIX melihat potensi bank sentral global akan bergegas memangkas suku bunga acuan. Bila hal tersebut terjadi, pasar komoditas akan bergerak positif.
Untuk analisis lengkapnya cek website mifx di sini .
Tertarik untuk mendapatkan referensi terbaru saat rilis NFP Maret ini? Yuk, ikuti sesi Live Trading, Jumat, 10 Maret 2023 pukul 18:30 WIB di Youtube MIFX .
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan MIFX yang beroperasi di bawah izin dan pengawasan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI).