Investasi Indonesia Rp 829,2 T per Semester I 2024, Naik 22 Persen

29 Juli 2024 11:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memaparkan realisasi investasi kuartal I 2024 di Jakarta, Senin (29/4/2024).
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi di Indonesia kuartal II 2024 mencapai Rp 829,9 triliun, meningkat 22,3 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, capaian tersebut baru 67 persen dari target rencana strategis (renstra) di tahun 2024 yakni sebesar Rp 1.239,3 triliun, sementara dari target yang ditetapkan Presiden Jokowi baru 50,3 persen dari total Rp 1.650,0 triliun.
"Adapun rinciannya, 50,8 persen atau sekitar Rp 421,7 triliun merupakan penanaman modal asing (PMA) dan sisanya 49,2 persen merupakan penanaman modal dalam negeri (PMDN), atau sekitar Rp 408,2 triliun," kata Bahlil dalam konferensi pers realisasi investasi triwulan II dan semester I 2024, Jakarta, Senin (29/7).
Jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya atau year on year (yoy), kenaikan PMA di semester I 2024 ini mencapai 16,1 persen, dan PMDN sebesar 29,4 persen. Dengan demikian, total kenaikan investasi di periode ini yakni 45,5 persen (yoy).
ADVERTISEMENT
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia saat konferensi pers soal izin kelola tambang untuk Ormas Keagamaan. Foto: Dok: Tangkapan layar YouTube Kementerian Investasi
Bahlil juga mencatat realisasi investasi di Luar Jawa masih mendominasi sebesar 50,2 persen atau Rp 416,2 triliun, sementara investasi di Jawa sebesar 49,8 persen atau Rp 413,7 triliun.
Sepanjang semester I 2024, pemerintah juga mencatat investasi bisa menyerap Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sebanyak 1.225.042 pekerja.
Berdasarkan sektornya, investasi didominasi dari Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya sebesar Rp 122,2 triliun, diikuti oleh sektor Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi Rp 89,2 triliun, sektor Pertambangan Rp 87,9 triliun, Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran Rp 62,9 triliun, dan jasa lainnya Rp 59,5 triliun.
Jika dilihat berdasarkan lokasi realisasi investasi, DKI Jakarta mendominasi dengan capaian Rp 69,3 triliun atau persen 17 persen dari total investasi. Capaian ini diikuti oleh Jawa Barat sebesar Rp 49,2 triliun atau 12 persen, Jawa Timur Rp 44,1 triliun atau 10,8 persen, Riau Rp 40,3 triliun atau 9,9 persen, dan Kalimantan Timur Rp 24,4 triliun atau 6 persen.
ADVERTISEMENT
Negara asal investasi asing terbesar pada kuartal I 2024 ini masih Singapura dengan total investasi USD 8,9 miliar, diikuti oleh Tiongkok USD 3,9 miliar, Hongkong USD 3,8 miliar, Amerika Serikat USD 2 miliar, dan Jepang USD 1,8 miliar.