Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Jadi Dubes RI untuk Swiss, Muliaman Akan Genjot Investasi dan Ekspor
20 Februari 2018 13:56 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
Setelah dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Duta Besar RI untuk Swiss, Muliaman D Hadad akan langsung tancap gas untuk meningkatkan hubungan kedua negara. Menurut Muliaman, Swiss ada mitra utama Indonesia khususnya di bidang ekonomi.
ADVERTISEMENT
"Indonesia itu menjadi salah satu negara prioritas bagi Swiss ya. Terutama fokusnya di perekonomian. Jadi saya rasa akan banyak fokus pada masalah ekonomi karena hubungan bilateral ekonomi Indonesia-Swiss berjalan sangat baik, kita sekarang surplus perdagangannya dan tentu saja masih banyak yang bisa ditingkatkan," kata Muliaman di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (20/2).
Meskipun neraca perdagangan Indonesia dengan Swiss surplus, Muliaman mengaku tetap berupaya mendorong nilai ekspor Indonesia jauh lebih besar lagi ke Swiss. Cara yang akan dilakukan adalah dengan menggelar diplomasi dagang.
"Jadi bagaimana mengoptimalkan diplomasi ekonomi. Terutama untuk mendorong ekspor itu menjadi prioritas nantinya. Saya kira suatu kehormatan bagi saya karena tentu saja ini kepercayaan yang tidak bisa dinikmati oleh setiap orang," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Selain mendorong nilai ekspor, Muliaman juga mendapatkan tugas khusus untuk menarik investasi dari Swiss ke Indonesia. Dua tugas yang tidak mudah dilakukan mengingat ekspor dan investasi adalah dua kendaraan utama untuk menggenjot perekonomian Indonesia.
"Karena memang itu menjadi salah satu motor lokomotif perekonomian kita. Jadi saya tentu saja akan mengoptimalkan mendorong peluang investasi dan ekspor. Paling tidak apa yang sudah tercapai sekarang terus ditingkatkan," tuturnya.
Terakhir, terkait penunjukannya sebagai Dubes RI untuk Swiss, Muliaman mengaku telah menerima mandat tersebut langsung dari Presiden Jokowi setelah ia meninggalkan jabatan sebagai Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Beberapa bulan setelah lepas dari OJK. Ya saya diberitahu oleh Pak Presiden, untuk tugas yang baru ini. Suatu kehormatan besar dan saya syukuri itu," sebutnya.
ADVERTISEMENT