Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Jaringan Pipa Cisem II-LNG Hub, Ini Sederet Proyek PGN Demi Penuhi Gas Nasional
17 September 2024 15:41 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pemanfaatan infrastruktur secara kolaboratif ini menjadi penting lantaran dari sisi operasional, secara umum pencapaian segmen niaga gas bumi juga dipengaruhi oleh ketidakseimbangan pasokan dan permintaan.
Direktur Utama PGN, Arief Setiawan Handoko, mengatakan terdapat penurunan volume pasokan gas pipa akibat natural decline (penurunan alami kondisi sumur) dari pemasok di wilayah Sumatera dan Jawa serta adanya libur Lebaran di kuartal I 2024. Tantangan pasokan tersebut perlu diantisipasi dengan mulai menambah pasokan gas dari LNG.
“Perusahaan terus menjalankan strategi yang terukur dan sejalan dengan rencana pemerintah untuk terus mengoptimalkan pemanfaatan gas bumi sebagai energi transisi. Untuk itu perusahaan melakukan sejumlah inisiatif di antaranya dengan membangun dan menambah infrastruktur gas bumi yang terintegrasi untuk mendorong perluasan segmen pengguna,” ujar Arief dalam keterangan resmi, Selasa (17/9).
ADVERTISEMENT
Sejumlah inisiatif tersebut akan mendorong keandalan bisnis utama perusahaan secara berkelanjutan dan jangka panjang. Pada saat yang sama, PGN tetap mengedepankan inovasi dan solusi untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan para pelanggan termasuk salah satunya menghadirkan LNG di tengah menurunnya pasokan alami (natural decline) gas bumi di sejumlah sumur eksisting.
Pengembangan Infrastruktur Utama tahun 2025-2027 yang telah disiapkan oleh Perseroan untuk memastikan pertumbuhan bisnis Perseroan. Di tengah situasi yang menantang, mengambil momentum perbaikan ekonomi, percepatan transisi energi, serta kebutuhan untuk mengembangkan segmen bisnis/ produk turunan di masa depan yang mendukung penurunan emisi karbon (low carbon business).
Peningkatan penggunaan LNG telah tercermin dari pencapaian regasifikasi gas LNG melalui Terminal Use Agreement (TUA) FSRU Lampung. Seiring dengan pemenuhan kebutuhan pelanggan dan optimasi FSRU Lampung, volume penyaluran gas mencapai 65 BBTUD atau meningkat 76 persen dibandingkan dengan periode Januari-Juni 2023.
ADVERTISEMENT
“PGN akan tetap mengembangkan core business yang sudah melekat yaitu pengembangan proyek transmisi dan distribusi gas bumi. Meski begitu PGN juga akan tetap adaptif dan bertumbuh dengan sejumlah inisiatif baru seperti peningkatan bisnis LNG dengan menitikberatkan pada efisiensi serta efektivitas biaya logistik dalam penyaluran gas bumi,” imbuhnya.
Proyek Gas Cisem II
PGN siap bersinergi dengan pemerintah untuk menyelesaikan proyek infrastruktur gas bumi Cirebon-Semarang tahap II. Jaringan ini akan membawa gas bumi dari Jawa Timur ke Jawa Barat. Terdapat inisiatif bisnis baru sejalan dengan pengembangan Pipa Cisem II di mana PGN akan membangun Pipa Distribusi Tegal-Cilacap dalam rangka gasifikasi Refinery Unit IV Cilacap. PGN bersinergi dengan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), proyek ini dijadwalkan dimulai pada tahun 2025 dengan volume commissioning yang dialirkan sekitar 51 MMSCFD.
ADVERTISEMENT
PGN juga akan terlibat dalam proyek strategis proyek pipa gas WNTS-Pemping untuk menyalurkan gas dari Lapangan Natuna ke pasar dalam negeri. Rencana pembangunan Pipa Dumai – Sei Mangkei oleh Pemerintah melalui dana APBN berpotensi dapat mengintegrasikan pipa gas di Sumatera dan hal ini akan menjadi peluang PGN dalam mengambil potensi pasokan gas dari Blok Andaman. Fasilitas LNG Arun rencananya juga akan dikerahkan untuk memanfaatkan pasokan gas dari Blok Andaman.
Peningkatan penggunaan gas bumi dapat terealisasi dari hasil integrasi infrastruktur di Jawa Tengah dan telah terealisasi melalui fasilitas Onshore Receiving Facility (ORF) yang dioperasikan oleh afiliasi Subholding Gas yaitu PT Pertamina Gas (Pertagas). Mengalirkan gas bumi dari PEP Jambaran Tiung Biru (JTB) melalui pipa ruas Gresik-Semarang. Infrastruktur dari JTB yang tekanan serta pembagiannya di lakukan di ORF Tambak Rejo terintegrasi dengan selesainya sistem distribusi Jawa Tengah yang mengalirkan gas bumi menuju sektor pembangkit listrik IP Tambak Lorok dan sejumlah industri, komersial, serta rumah tangga di Semarang-Demak.
ADVERTISEMENT
Infrastruktur tersebut terintegrasi dan memperkuat layanan dari pipa Cirebon-Semarang tahap I (Cisem I) yang melayani kebutuhan gas bumi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, Kawasan Industri Tambak Aji, Kawasan Industri Wijaya Kusuma, IP Tambak Lorok, serta rumah tangga hingga industri & komersial di Semarang-Demak. Adanya integrasi infrastruktur semakin meningkatkan penyerapan gas Jawa Tengah dari 48 BBTUD menjadi 60-70 BBTUD.
Tambahan serta integrasi sejumlah infrastruktur ini diharapkan akan bisa semakin memenuhi kebutuhan gas bumi pelanggan baik industri maupun rumah tangga. Di Jawa Tengah, optimalisasi infrastruktur gas bumi ini setidaknya bisa memenuhi kebutuhan gas bumi untuk pembangkit listrik, sebanyak 31 industri dan komersial, serta 29 pelanggan kecil. Terdapat peningkatan penyerapan gas dari 0,5 BBTUD menjadi 3,5 BBTUD.
ADVERTISEMENT
“Sejumlah inisiatif dilakukan PGN tentu saja dengan didasari misi serta komitmen untuk terus konsisten menyediakan energi berbasis gas yang memberi nilai tambah bagi seluruh pelanggan,” tegasnya.
Revitalisasi LNG Arun hingga Bangun Pipa BBM Cikampek-Plumpang
Di samping itu, proyek revitalisasi tangki LNG Arun terus berjalan untuk meraih target menjadikan Terminal LNG Arun menjadi pemimpin Hub LNG di Asia. Salah satu tahap awal adalah merevitalisasi tangki F-6004. Hingga Kuartal II 2024, kemajuan konstruksi paket non-tangki telah mencapai 27,227 persen dan paket tangki sebesar 8,16 persen.
Selain strategi dalam upaya penyerapan gas bumi sebagai energi transisi secara lebih optimal, perluasan transmisi dan distribusi ini juga akan mendorong aspek profitabilitas PGN secara berkelanjutan dalam jangka panjang. Hal ini tentunya sejalan dengan semakin besarnya jumlah serapan para pelanggan seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional.
ADVERTISEMENT
Sampai dengan semester 1 2024, jaringan pipa dimiliki PGN adalah sepanjang 13.319 km atau bertambah 626 km. Total jumlah pelanggan PGN adalah sebanyak 821.245, terdiri atas sebanyak 3.165 pelanggan industri dan komersial, sebanyak 2.017 pelanggan kecil, dan sebanyak 816.063 rumah tangga.
Di luar dari infrastruktur transmisi gas bumi, Perseroan juga akan membangun infrastruktur untuk transportasi energi lainnya melalui pipa yaitu membangun pipa BBM. Upaya ini dilakukan melalui sinergi anak perusahaan yaitu PT Pertamina Gas (Pertagas) dengan PT Pertamina Patra Niaga (PPN) untuk membangun pipa BBM Cikampek-Plumpang dengan skema Build Maintenance-Transfer (BMT) dengan jangka waktu 10 tahun masa pengoperasian.
”Pembangunan pipa tersebut merupakan salah satu pengembangan portfolio bisnis Subholding Gas dalam lingkup bisnis infrastruktur khususnya transportasi energi melalui pipa. Saat ini kami dalam proses penyusunan Perjanjian Penyediaan Jasa Pipanisasi BBM Cikampek-Plumpang antara Pertagas dan PPN. Infrastruktur ini akan memiliki kapasitas volume sebesar 4,6 miliar liter per tahun dengan panjang 96 km,” tutupnya.
ADVERTISEMENT