Jika Jokowi Setuju Pertalite Dihapus, Pertamina Usul Pertamax Green 92 Disubsidi

30 Agustus 2023 18:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menyampaikan paparannya dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/8). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menyampaikan paparannya dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/8). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
ADVERTISEMENT
PT Pertamina (Persero) mengusulkan ke pemerintah agar BBM Pertalite dihapus mulai tahun depan. Usulan itu bagian dari Program Langit Biru tahap dua yaitu mengganti BBM RON 90 (Pertalite) ke BBM RON 92 (Pertamax).
ADVERTISEMENT
Sedangkan dalam Program Langit Biru tahap pertama, sudah dijalankan Pertamina yaitu menghapus BBM RON 88 (Premium) ke BBM RON 90 (Pertalite) sejak dua tahun lalu.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan, jika pemerintah menerima usulan ini, Pertalite akan digantikan Pertamax Green 92. Tapi harganya akan diatur karena masuk dalam barang subsidi dalam Jenis BBM Penugasan Khusus (JBKP) seperti Pertalite saat ini. Sedangkan sekarang Pertamax masih merupakan Jenis BBM Umum (JBU) yang harganya diatur Pertamina sesuai harga minyak mentah dunia.
"Tentu saja ketika ini menjadi program pemerintah, Pertamax Green 92 harganya pun tentu ini adalah regulated. Tidak mungkin yang namanya JBKP harganya diserahkan ke pasar karena ada mekanisme subsidi atau kompensasi di dalamnya," ujar Nicke dalam rapat dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (30/8).
Petugas mengisi BBM jenis Pertamax. Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Menurut Nicke, usulan ini sejalan dengan keinginan pemerintah yang ingin Indonesia bebas emisi karbon (Net Zero Emission/NZE) pada 2026. Hal ini terlihat dari kandungan Pertamax Green 92 yaitu campuran Pertalite (RON 90) dengan 7 persen etanol yang disebut E7. Tapi dia ingin harganya disubsidi agar terjangkau bagi masyarakat.
ADVERTISEMENT
Per 1 Agustus 2023, harga Pertamax di Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi dijual Rp 12.400 per liter. Sedangkan Pertalite Rp 10.000 per liter.
"Kami mengusulkan ini adalah karena itu lebih baik gitu ya, kalau misalnya dengan harga yang sama tetapi masyarakat mendapatkan yang lebih baik dengan octan number (RON) lebih baik sehingga itu untuk mesin juga lebih baik sekaligus emisinya juga menurun, why not?"
Tapi Nicke menegaskan usulan ini berasal dari kajian internal Pertamina. Keputusan akhir tetap ada di pemerintah.
Sebelum Pertamax Green 92, Pertamina sudah lebih dulu mengeluarkan Pertamax Green 95 belum lama ini dengan kandungan Pertamax dan 8 persen etanol jadi E8. Produk lain yang juga sudah ramah lingkungan adalah Pertamax Turbo.
ADVERTISEMENT
"Oleh karena itu tahun 2024 mohon dukungannya juga kami akan mengeluarkan lagi yang kita sebut Pertamax Green 92. Sebetulnya ini Pertalite kita campur dengan etanol, naik oktannya dari 90 ke 92," katanya.