Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
JK soal DP Kendaraan 0 Persen: Berisiko, Nanti Banyak Kredit Macet
14 Januari 2019 11:14 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:49 WIB
ADVERTISEMENT
Otoritas Jasa Keuangan (OJK ) baru menerbitkan Peraturan OJK nomor 35/POJK.05/2018 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan. Aturan ini memungkinkan pembelian kendaraan dengan uang muka (down payment/DP) nol persen.
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memahami kekhawatiran tersebut. Menurutnya, kebijakan OJK ini sangat berisiko dan dapat menimbulkan banyak kredit macet. JK pun meminta agar regulasi ini ditinjau lagi.
"Itu kan ada aturan BI untuk mengatur tentang DP itu. Kalau DP 0 persen bisa beli hari ini, tapi bisa kredit macetnya banyak. High risk. Jangan pula begitu, kalau terjadi pula high risk nanti yang bekerja nanti debt collector," kata JK saat ditemui di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Senin (14/1).
Untuk mendapatkan fasilitas DP kendaraan nol persen ini memang ada berbagai persyaratan yang harus dipenuhi. Namun menurut Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), dalam praktiknya syarat khusus tersebut sangat mudah dimanipulasi.
ADVERTISEMENT
YLKI pun berencana menggugat aturan DP kendaraan nol persen ini ke Mahkamah Agung (MA).
"Terbukti, selama ini syarat uang muka 30 persen untuk kredit mobil/sepeda motor juga dengan mudah dimanipulasi. Akibatnya kredit sepeda motor tanpa uang muka pun berjalan terus, lancar tanpa kendala. Jadi adanya syarat khusus untuk uang muka nol persen oleh OJK potensi pelanggarannya sangat besar, sebagaimana ketentuan uang muka 30 persen," kata Ketua YLKI Tulus Abadi.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Dewan Komisioner Wimboh Santoso mengatakan kredit nol persen itu bisa mendorong adanya kredit sehingga ekonomi terus berputar dan tumbuh. “Artinya ini kan ekonomi harus rolling ekonomi itu harus tumbuh, ekonomi itu tumbuh kalau ekonomi berjalan,” katanya.
Ia melanjutkan, pertumbuhan kredit kendaraan itu tak hanya menyoal konsumsi masyarakat yang membeli namun juga produksi kendaraan itu sendiri yang dimungkinkan bakal meningkat.
ADVERTISEMENT
Ia juga mengatakan, pembelian motor DP nol persen tak serta merta menimbulkan kemacetan yang berarti. “Pilihan-pilihan orang beli mobil beli motor kalau public transport bagus bukan berarti setiap hari digunakan,” ujarnya.