Joint Venture Garuda Indonesia & SQ Akan Rampung Sebelum Presiden Baru Dilantik

3 Juli 2024 19:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat Airbus A330 Garuda Indonesia. Foto: Chaideer Mahyuddin/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat Airbus A330 Garuda Indonesia. Foto: Chaideer Mahyuddin/AFP
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Irfan Setiaputra menargetkan skema joint venture (JV) dengan Singapore Airlines (SQ) akan ditandatangani sebelum presiden terpilih Prabowo Subianto dilantik.
ADVERTISEMENT
Irfan mengatakan, masing-masing maskapai nantinya bisa saling membagikan pendapatan atau revenue sharing. Contohnya, penumpang bisa redeem atau menukarkan Garuda Miles dan KrisFlyer jika kerja sama tersebut berjalan.
"Ini masih menunggu technical, sedikit fine tuning di sisi IT, Insyaallah sebelum pelantikan presiden, nanti pasti akan kita umumkan ketika sudah siap," jelasnya saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR, Rabu (3/7).
Ditemui usai rapat, Irfan menjelaskan saat ini perusahaan masih menunggu persetujuan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Sejauh ini pembahasan antar dua perusahaan sudah positif.
Irfan menuturkan, dengan skema JV itu, rute penerbangan Garuda Indonesia dan Singapore Airlines yaitu Jakarta-Singapura, Surabaya-Singapura, dan Bali-Singapura memiliki harga dan service yang sama.
"Terus kita kemudian revenue sharing, jadi orang semuanya mau pindah ke Garuda, ya kita mesti kasih sebagian dari revenue kita ke mereka yang mau ini, supaya kita istilahnya tidak persaingannya bunuh-bunuhan," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Irfan menyebutkan, skema tersebut akan secepatnya rampung berdasarkan diskusi antara Garuda Indonesia dan Singapore Airlines. Dia memastikan skema ini tidak melanggar aturan persaingan usaha.
"Mereka juga harus lewat proses persetujuan persaingan usaha kan, Kita kan enggak mau merugikan dan dianggap melakukan monopoli atau oligopoli kan," jelasnya.
Dia juga menyebutkan, kerja sama tersebut akan saling menguntungkan kedua perusahaan dengan jangka waktu tertentu. Meski begitu, dia tidak membeberkan berapa persen sharing revenue tersebut.
"Jadi kalau ternyata di perjalanan (joint venture ini) ada salah satu pihak massa kubu, jadi rugi ya, ya kita bisa berhentikan atau direvisi perhitungan angkanya," pungkasnya.
Sebelumnya, Garuda Indonesia dan Singapore Airlines melakukan penjajakan kerja sama komersial melalui pendekatan skema JV untuk memperluas jaringan dan meningkatkan kapasitas penumpang, pada Mei 2023.
ADVERTISEMENT
Kerja sama antara kedua maskapai akan dilakukan pada rute penerbangan Singapura - Denpasar, Singapura - Jakarta dan Singapura - Surabaya. Kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari perluasan kolaborasi komersial yang telah terjalin sejak November 2021.
Melalui kerja sama tersebut, nantinya akan memungkinkan Garuda Indonesia dan Singapore Airlines untuk mengoptimalkan strategi pengembangan jaringan penerbangan antara Singapura dan Indonesia, dengan menambah ragam pilihan jadwal penerbangan yang saling melengkapi.
Kedua maskapai juga sepakat untuk mengeksplorasi lebih banyak keuntungan bagi pengguna jasa penerbangan, dengan menawarkan pilihan ragam jadwal yang selaras dengan standar layanan yang diusung oleh Garuda Indonesia dan Singapore Airlines.
"Selain itu, kolaborasi ini juga diharapkan memperkuat hubungan bilateral strategis antara Indonesia dan Singapura, khususnya di bidang pariwisata dalam meningkatkan peluang kunjungan wisatawan mancanegara ke berbagai destinasi eksotis dan unggulan di Indonesia dan Singapura,” ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam keterangannya, Senin (29/5/2024).
ADVERTISEMENT