Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Jokowi Dorong LPDP Beri Beasiswa untuk Industri Digital dan Semikonduktor
16 Mei 2024 13:31 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan Presiden Jokowi mendorong LPDP memberikan beasiswa untuk industri digital dan semikonduktor .
ADVERTISEMENT
Saat ini, kata Airlangga, Indonesia harus membangun ekosistem semikonduktor. Ia mengatakan yang utama dari industri semikonduktor adalah chip design dan itu membutuhkan ahli micro electronic.
"Oleh karena itu, arahan Bapak Presiden agar LPDP didorong agar memberikan beasiswa, memberikan training for the trainer," kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (16/5).
Selain itu, Airlangga menjelaskan salah satu hal penting yang ada dalam Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) adalah industri semikonduktor. OECD akan mengirim tech finding mission mengenai ekosistem semikonduktor di Indonesia pertengahan tahun ini.
Airlangga menegaskan semikonduktor adalah industri yang strategis selain critical minerals.
"Jadi di dunia sekarang dua hal yang sedang mengalami pembahasan kuat yaitu critical mineral. Critical mineral Indonesia itu sudah lebih dulu dengan UU Minerba di 2009 dan sudah direvisi, sedangkan Amerika baru melalui Inflation Reduction Act di tahun lalu. Sehingga ini menjadi tren pembahasan terutama untuk logam strategis yang akan menjadi bahan baku EV, otomotif, untuk industri pertahanan, dan industri luar angkasa," ujar Airlangga.
ADVERTISEMENT
Airlangga juga melaporkan ke Jokowi terkait pertemuannya dengan kementerian di Jerman bahwa Indonesia sedang mempersiapkan SDM untuk bekerja sama dengan negara tersebut. Targetnya, SDM Indonesia dapat sekolah atau magang di perusahaan semikonduktor di Jerman.
"Jadi investasi Jerman untuk semikonduktor ke depan ini USD 13 miliar. Jadi kita sebenarnya bersaing dengan negara tersebut untuk melakukan investasi di Indonesia," tutur Airlangga.