Jokowi: Pancasila Pembebas Kita dari Ketergantungan Asing, Rebut Freeport-Rokan

1 Juni 2024 12:54 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi saat diwawancarai wartawan usai tinjau Pasar Senggol, Dumai, Riau, Sabtu (1/6). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi saat diwawancarai wartawan usai tinjau Pasar Senggol, Dumai, Riau, Sabtu (1/6). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi meyakini Pancasila menjadi panduan Indonesia berdaulat, termasuk dengan menguasai aset negara dari tangan asing. Dalam acara peringatan Hari Lahir Pancasila, dia menyinggung dua aset besar yang berhasil diambil alih pemerintah dari pihak asing.
ADVERTISEMENT
Kedua aset itu adalah Blok Rokan dan Freeport yang merupakan 'harta' strategis Indonesia karena punya nilai tambah besar, sebagai sumber kas negara, dan sumber energi nasional. Harapannya, bisa memakmurkan masyarakat.
"Kita harapkan kehadiran Pancasila sebagai pembebas dari ketergantungan kita pada pihak asing," ujarnya di upacara Hari Lahir Pancasila, Blok Rokan, Dumai, Riau, Sabtu (1/6).
Blok Rokan yang merupakan blok minyak dan gas terbesar dalam sejarah perminyakan Indonesia yang hampir 100 tahun dikuasai asing. Selama 97 tahun Blok Rokan dikelola perusahaan migas asal Amerika Serikat, Caltex dan Chevron. Tapi sejak di 2021, Indonesia merebutnya dan kini dipegang penuh PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).
ADVERTISEMENT
Jokowi ingin setelah Blok Rokan dipegang Pertamina, produksinya bisa meningkat, bahkan lebih tinggi dibandingkan saat dipegang Chevron. Berdasarkan laporan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, produksi dari blok ini sudah mencapai 162 ribu barel per hari.
"Ini lebih tinggi dari saat dikelola oleh Caltex maupun Chevron dan merupakan 25 persen dari seluruh produksi nasional Indonesia. Blok Rokan, blok paling besar," lanjutnya.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo memberikan hormat kepada sang saka merah putih saat upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila 2024 yang diselenggarakan di Lapangan Garuda Pertamina Hulu Rokan, Dumai, Riau, Sabtu (1/6/2024). Foto: Dok. Pertamina
Selain Blok Rokan, aset lain yang selama puluhan tahun dikuasai asing dan kini sudah kembali ke Ibu Pertiwi adalah tambang Freeport di Papua. Sejak 2018, pemerintah berhasil menguasai 51 persen saham tambang yang selama puluhan tahun dipegang Freeport McMoran asal AS.
"Freeport dan Blok rokan hanyalah sedikit contoh dari semangat dan upaya kita untuk kedaulatan politik dan kemandirian ekonomi untuk mengamalkan Pancasila dalam kehidupan nyata, membangun ekonomi yang berpihak pada kepentingan nasional berdiri di atas kekuatan kita sendiri," tegasnya.
ADVERTISEMENT

Pertamina dan PLN Duet Garap Ekonomi Hijau

Selain itu, Indonesia juga aktif dalam gerakan dunia menuju ekonomi hijau. Pilihan ini, menurutnya, bukan karena Indonesia ingin ikut-ikutan tapi Indonesia ingin mempunyai kekuatan besar dan punya daya saing tinggi. Apalagi Indonesia punya semua sumber energi ramah lingkungan mulai dari angin, air, matahari, hingga panas bumi.
Indonesia juga punya hasil kebun yang bisa diolah menjadi biodiesel bioetanol dan bioavtur. Kekuatan energi hijau ini akan mengundang industri hijau, akan mengundang pembiayaan ekonomi hijau, menghasilkan pangan hijau dan membuka peluang bagi green jobs yang mensejahterakan dan sekaligus berkelanjutan
"Maka dari itu, transisi energi harus dilanjutkan secara bertahap. Kita harus mempercepat transisi energi menuju energi hijau. Pertamina dan PLN harus terus mengembangkan energi hijau yang meningkatkan nilai tambah di dalam negeri, yang mensejahterakan masyarakat, mensejahterakan rakyat bawah yang sejalan dengan nilai Pancasila," katanya.
ADVERTISEMENT