Jokowi Singgung Lelang Proyek Infrastruktur: Biasanya Banting Harga Agar Menang

31 Juli 2024 17:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi resmikan pembukaan Munas Luar Biasa APEKSI Tahun 2023 di Bogor, Jumat (15/12). Foto: Dok. Biro Pers Setpres
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi resmikan pembukaan Munas Luar Biasa APEKSI Tahun 2023 di Bogor, Jumat (15/12). Foto: Dok. Biro Pers Setpres
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi menyinggung masalah lelang yang biasa terjadi sebelum pembangunan infrastruktur. Jokowi menyebut, biasanya perusahaan konstruksi melakukan banting harga supaya bisa menang proyek.
ADVERTISEMENT
"Urusan lelang, urusan harga penawaran. Ini Gapensi ini, kan, tidak pernah lepas dari ini, harga penawaran. Yang saya lihat dari jauh biasanya banting-bantingan harga supaya menang proyek. Bener nggak?" kata Jokowi dalam sambutannya di Refleksi 10 Tahun Pemerintahan Bidang Konstruksi, Infrastruktur dan Investasi di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Rabu (31/7).
Menurut Jokowi, kompetisi antara pengusaha konstruksi adalah hal yang baik. Namun, tidak dengan membanting harga demi memenangkan proyek.
"Kompetisi itu baik, bersaing itu baik. Tapi kalau sudah membanting harga itu yang tidak baik. Supaya menang proyek HPS-nya turun di bawah 80 persen. Ada. Banyak, loh. Bener nggak?" ujarnya.
Jokowi mengatakan, membanting harga demi memenangkan proyek ujung-ujungnya kualitas yang dikorbankan. "Pasirnya dibanyakin, besinya dikurangi. Tapi tidak, Gapensi tidak," ungkapnya.
Pekerja berjalan di kawasan Sumbu Kebangsaan IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Minggu (28/7/2024). Foto: Hafidz Mubarak/ANTARA FOTO
Jokowi menekankan, yang penting dari pembangunan infrastruktur adalah estetika, lanskap, dan lingkungannya. Ia menegaskan, pembangunan infrastruktur tidak hanya soal membangun beton.
ADVERTISEMENT
"Saya sudah berapa kali ke lapangan lihat progres perkembangan proyek, pasti saya tegur soal proyek, lanskap, estetika, lingkungan, karena ini ke depan akan jadi hal yang sangat penting. Jadi kalau sudah anggarannya di bawah, HPS di bawah 80 persen, jangankan soal estetika, jangankan soal lanskap, jangankan soal lingkungan. Jadi baik saja belum tentu. Karena anggarannya dianggap terlalu banyak," jelasnya.
Anggaran pembangunan infrastruktur, lanjut Jokowi, tidak hanya di Kementerian PUPR tapi ada di setiap kementerian. Ia pun mencontohkan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Karena kalau pekerjaan banyak sekali. Anggaran infrastruktur tidak hanya di PUPR. Ada di Perhubungan, Pertanian, ada semuanya. Saya 2 hari yang baru pulang dari IKN, kita lihat yang mengerjakan memang BUMN. Tapi sub-nya banyak dari Gapensi," katanya.
ADVERTISEMENT