Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Jokowi Targetkan Rp 666,4 T Pembiayaan APBN 2024 dari SBN, Ini Strategi Kemenkeu
18 Desember 2023 16:00 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kementerian Keuangan, Deni Ridwan mengatakan, penerbitan SBN di 2024 diwarnai dengan sejumlah tantangan. Misalnya, kebutuhan pembiayaan utang yang tinggi di tengah terbatasnya kapasitas pasar domestik.
"Tantangan pertama, kebutuhan pembiayaan utang tinggi sementara kapasitas pasar domestik terbatas. Kemudian, volatilitas pasar global masih berlanjut yakni potensi outflow dan peningkatan yield," kata Deni dalam paparannya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (18/12).
Untuk itu, Deni mengatakan, Kementerian Keuangan memiliki strategi khusus dalam melakukan penerbitan SBN. Pertama, memprioritaskan penerbitan SBN di pasar domestik dan SBN valas sebagai pelengkap dengan mengutamakan mata uang yang kuat.
Kedua, menyusun komposisi penerbitan yang optimal dengan mempertimbangkan biaya dan risiko serta minat investor. Ketiga, melakukan optimalisasi peran mitra penjualan SBN dalam pengembangan pasar.
ADVERTISEMENT
Kemudian keempat, mengelola portofolio SBN secara aktif. Kelima menyusun strategi komunikasi edukasi dan sosialisasi serta bersinergi dengan dunia akademik dan stakeholder lainnya.
Adapun, berdasarkan dokumen Nota Keuangan target penerbitan SBN akan dipenuhi melalui dua instrumen utama yaitu SUN dan SBSN baik dalam bentuk rupiah maupun valas dengan tenor 2-50 tahun dan SPN-S. Lelang akan dilakukan sebanyak 24 kali setiap hari Selasa.
"Sama seperti tahun 2023, lelang SBN juga dilakukan setiap hari Selasa. Dengan total lelang sebanyak 24 kali baik untuk SUN maupun SBSN," ungkapnya.