Jokowi Temui Bank Dunia, Bahas Dukungan Pendanaan Infrastruktur Listrik

25 Juli 2024 19:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 12 Agustus 2024 16:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat menghadiri acara pembukaan Konferensi dan Pameran COCOTECH Internasional ke-51 di Ballroom Hotel The Westin, Surabaya, Jawa Timur, Senin (22/7/2024). Foto: YouTube/Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat menghadiri acara pembukaan Konferensi dan Pameran COCOTECH Internasional ke-51 di Ballroom Hotel The Westin, Surabaya, Jawa Timur, Senin (22/7/2024). Foto: YouTube/Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) membahas komitmen dukungan Bank Dunia (World Bank) atas pendanaan infrastruktur listrik bagi Indonesia di Istana Negara, Jakarta, pada Kamis (25/7).
ADVERTISEMENT
Usai pertemuan, Airlangga yang turut menemani Jokowi dalam pertemuan itu menyampaikan, pertemuan itu membahas pengembangan infrastruktur listrik hingga transmisi listrik.
"World Bank mengatakan juga pentingnya untuk pengembangan transmisi infrastruktur, transmisi listrik, tentu ini menjadi prioritas-prioritas yang perlu dilakukan oleh pemerintah," kata Airlangga di Istana Negara Jakarta usai pertemuan tersebut.
Airlangga menambahkan, World Bank juga mencatat beberapa program yang bisa dilakukan untuk mendukung infrastruktur listrik di Indonesia. World Bank juga siap mendukung pendanaan program tersebut.
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto di Istana Negara, Jakarta pada Kamis (25/7/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
"Ada beberapa best practice yang dilakukan di India, di mana India juga bisa mencari fund, sejenis PLN, namun fund tersebut di backup atau didukung oleh World Bank," ungkap dia.
Lebih lanjut, Airlangga mengatakan Jokowi juga mengingatkan transisi energi perlu mementingkan harga yang terjangkau bagi masyarakat. Untuk mencapai harga transisi energi yang terjangkau, pengembangan transmisi antar pulau ditambah melalui peran subsidi energi.
ADVERTISEMENT
"Oleh karena itu multiple source of energy dengan transmisi yang ter-connectivity antar pulau tentunya diharapkan bisa membuat harga bisa dinikmati oleh masyarakat," jelasnya.
Airlangga juga menyampaikan tentang rencana pembangunan energi terbarukan. Dia menjelaskan bahwa hal tersebut menjadi prioritas yang dilakukan pemerintah.
Warga mengoperasikan komputer jinjing dengan arus listrik program listrik masuk desa daerah tertinggal di Dusun Jabal Antara, Aceh Utara. Foto: ANTARA FOTO/Rahmad
Program yang penting untuk diusung ke depannya mencakup food resilience dan green energy. Dia menilai, Indonesia sudah berkomitmen di energi bersih seperti hydro, solar, dan geothermal.
"World Bank merasa bahwa program yang dilakukan oleh Indonesia adalah program yang sifatnya masif, skala besar. Dan juga dengan masif dan skala besar itu diharapkan bisa menjadi percontohan untuk negara-negara lain di luar Indonesia," pungkas Airlangga.