Jubir Erick Thohir Sindir Sandiaga soal WSBK Rugi: Cuma Bantu Sekali

22 Juni 2023 12:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pebalap di ajang WSBK Mandalika. Foto: Dok. Kemenparekraf
zoom-in-whitePerbesar
Para pebalap di ajang WSBK Mandalika. Foto: Dok. Kemenparekraf
ADVERTISEMENT
Staf Khusus Menteri BUMN III, Arya Sinulingga, menyindir Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno yang hanya membantu penyelenggaraan World Superbike (WSBK) satu kali dari total tiga kali penyelenggaraan.
ADVERTISEMENT
Adapun ajang WSBK di Indonesia pertama kali dilakukan tahun 2021 di Sirkuit Mandalika. Kemudian WSBK diselenggarakan kembali di tahun 2022, dan terakhir ajang ketiga baru saja terlaksana pada 3-5 Maret tahun 2023.
Arya mengaku berterima kasih kepada Kemenparekraf yang sudah ikut membantu kegiatan WSBK meskipun dari tiga kali penyelenggaraan, pemerintah hanya membantu membeli licensing fee atau biaya lisensi WSBK satu kali saja.
"WSBK itu tiga kali dilaksanakan, Kemenparekraf membantunya sekali, tidak apa-apa, tapi terima kasih sudah dibantu fee lisensinya," ungkap dia saat acara Ngopi BUMN, Kamis (22/6).
Dia menjelaskan, licensing fee WSBK harus dibayarkan oleh pemerintah sebagai hosting country. Namun, pemerintah melalui Kemenparekraf hanya membayar satu kali, sehingga BUMN harus menanggung dua kali licensing fee WSBK.
ADVERTISEMENT
"Jadi thanks to Pak Sandi, jangan terkejut kalau WSBK memang agak tidak begitu menguntungkan, dari tiga dibantu satu, syukur Alhamdulillah. Tapi kita berharap dibantu terus," imbuhnya.
Staf Khusus III Menteri BUMN, Arya Sinulingga saat ditemui dalam acara Ngopi BUMN di Synergy Lounge Kementerian BUMN, Kamis (6/4/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
Selain itu, Arya juga mengungkapkan pihaknya sudah meminta Kemenparekraf untuk kembali membayar licensing fee WSBK yang dilaksanakan tahun ini. Namun, permintaan tersebut ditolak.
"Sebenarnya kami minta yang kemarin terakhir, cuma enggak dikasih sama Pak Sandi. Tidak apa-apa juga, namanya orang minta tolong, dikasih iya, enggak dikasih yaudah. Jadi Pak Sandi jangan terkejut (kalau rugi), 'kok bisa, kami kan bantu', oh iya bantunya cuma sekali dari 3 kali," tambah dia.
Sementara itu, dia pun mengakui bahwa ajang olahraga tersebut memang membebani arus kas Holding BUMN Pariwisata InJourney yang terpuruk akibat pandemi COVID-19. Tidak hanya akibat pembangunan sirkuit, beban perseroan juga dari sisi persiapan infrastuktur pendukung.
ADVERTISEMENT
"Bayangin, kita baru Corona, baru vaksinasi, tiba-tiba kita bikin yang namanya WSBK, itu artinya BUMN itu masuk ke area di mana orang (investor swasta) belum berani masuk, supaya menggerakkan ekonomi," ujarnya.
Menurutnya, melihat fakta bahwa investor swasta enggan mendukung WSBK di tengah pandemi COVID-19, sehingga ketika acara tersebut merugi adalah hal yang wajar karena ini juga berupa penugasan untuk BUMN.
"Jadi kalau ada rugi, ya wajarlah, karena di mana-mana namanya promosi pertama ya memang rugi. Mana ada orang promosi jualan langsung untung, kalau semua untung, semua bahagia," tegas Arya.