Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.0
ADVERTISEMENT
Kabar bergabungnya (merger) dua raksasa Asia Tenggara untuk platform on demand, Grab dan Gojek, kembali berembus kuat. Finalisasi penggabungan tersebut sedang dikerjakan oleh eksekutif senior dari masing-masing perusahaan, atas sokongan Masayoshi Son, Bos SoftBank yang merupakan investor utama Grab.
ADVERTISEMENT
The Business Times mengutip sumber yang mengetahui persoalan ini, menyebut jika merger Grab dan Gojek terwujud maka akan menjadi penggabungan bisnis super aplikasi terbesar di Asia Tenggara.
"Grab dan Gojek, dua startup paling bernilai di Asia Tenggara, telah mempersempit perbedaan pendapat mereka. Meskipun beberapa bagian dari perjanjian masih perlu dinegosiasikan," tulis The Business Times, Rabu (2/12) mengutip sumber yang minta identitasnya dirahasiakan.
Sumber lain mengungkapkan, salah satu pendiri Grab yakni Anthony Tan, akan menjadi CEO dari entitas gabungan. Sementara eksekutif Gojek akan memimpin operasional bisnis dari entitas baru itu, khusus untuk wilayah Indonesia dan tetap menggunakan merek Gojek.
"Kedua merek tersebut dapat dijalankan secara terpisah untuk jangka waktu yang lama. Kombinasi tersebut pada akhirnya bertujuan untuk menjadi perusahaan publik," ujar sumber.
ADVERTISEMENT
Dikonfirmasi soal ini, perwakilan Grab, Gojek, dan SoftBank menolak berkomentar. Tapi kabar ini bukan pertama kali mencuat. Pada Oktober lalu, Masayoshi Son disebut-sebut menekan pendiri Grab Anthony Tan untuk segera mewujudkan penggabungan dengan Gojek.
Salah satu persoalan yang katanya masih mengganjal, saat itu adalah skema penggabungan. Apakah keduanya akan menggabungkan semua operasi (full merger) atau Grab mengakuisisi Gojek di Indonesia.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 6 November 2024, 12:03 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini