Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kemenhub Minta Armada KA Feeder Whoosh Ditambah, Ini Respons KCIC
13 April 2024 19:00 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Kalau untuk penambahan kita positif, artinya kita pasti akan koordinasikan hal tersebut untuk penambahan KA Feeder, apa pun yang menjadi pelayanan penumpang dan dimasukkan, dari regulator akan kita tetap melakukan evaluasi,” kata General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa kepada kumparan pada Sabtu (13/4).
Eva memastikan pihaknya, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub atau DJKA telah berkomunikasi mengenai tambahan armada KA Feeder ini. “Sudah, sudah,” kata Eva.
Eva juga menuturkan dalam hal ini pihaknya telah menjalin komunikasi dengan KAI sebagai pengelola KA Feeder Whoosh.
“Kita juga sudah koordinasikan dengan KAI karena memang operator dari KA Feeder itu kan KAI, hanya saja kita bekerja sama sehingga KA Feeder itu kita minta dikhususkan untuk hanya penumpang Kereta Cepat,” tambah Eva.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, Eva bilang, meskipun jumlah tempat duduk KA Feeder tidak menyamai jumlah tempat duduk Whoosh, namun KA Feeder memiliki sifat yang sama seperti Kereta Commuter atau Kereta Rel Listrik (KRL) yang dapat mengangkut penumpang dengan posisi berdiri.
“KA Feeder tersebut dioperasikan khusus untuk penumpang Whoosh, memang sifatnya tidak semuanya dapat kursi, karena ini hanya sifatnya kereta sambungan, di mana kalau yang lainnya kita lihat untuk kapasitasnya ini masih cukup,” jelas Eva.
Adapun untuk penumpang Whoosh dengan tiket VIP maupun kelas bisnis, Eva bilang, pihaknya telah menyediakan gerbong KA Feeder khusus, sehingga penumpang kelas ini tidak perlu khawatir tidak mendapat tempat duduk di KA Feeder.
Di sisi lain, Eva juga memastikan, keberangkatan KA Feeder telah disesuaikan dengan kedatangan Whoosh dan berkisar antara 10 hingga 15 menit dari jam kedatangan Whoosh.
ADVERTISEMENT
“KA Feeder baru akan berangkat sekitar 10 sampai 15 menit kemudian menunggu penumpang Whoosh turun semua, tapi memang tidak semua penumpang kereta cepat itu mendapatkan tempat duduk di KA Feeder,” terang Eva.
“Feeder ini kan juga sifatnya free, artinya tidak membayar lagi, orang yang sudah mendapatkan tiket bus akan mendapatkan tiket KA Feeder juga, jadi sudah include dimasukkan di tiket Kereta Cepat,” tutup Eva.
Sebelumnya, Kemenhub meminta PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI dan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) untuk menambah armada KA Feeder Whoosh saat mudik Lebaran.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Risal Wasal mengaku, permasalahan yang dihadapi oleh KA Cepat Whoosh memang berkaitan dengan kurangnya armada KA Feeder yang beroperasi. Terlebih, tahun ini menjadi kali pertama Whoosh mengikuti momen mudik Lebaran.
ADVERTISEMENT
“Kami sudah bersurat kepada Whoosh, KCIC, KAI untuk menambah kapasitas feeder, kalau kapasitas Whoosh mengangkut 611 penumpang, maka suka tidak suka KA feeder harus dua rangkaian, kalau satu rangkaian hanya sekitar 300 maka harus dua rangkaian,” kata Risal di Kantor Kemenhub, Jakarta pada Kamis (28/3).
Menurutnya, dengan penambahan armada KA Feeder yang beroperasi, masyarakat tidak perlu lagi berebut untuk mendapatkan tempat duduk di KA Feeder.
“Perlu dua rangkaian, hingga masyarakat tidak perlu terburu buru berlari mengejar, karena pasti ada kapasitas untuk duduknya. Berapa pun Kereta Whoosh berangkat, saat sampai, 10 menit itu harus masyarakat bisa naik ke KA Feeder,” jelas Risal.