Kemenkeu Cairkan Pembiayaan Investasi Sebesar Rp 61 Triliun per Agustus 2024

24 September 2024 7:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan paparan di Kementerian Keuangan RI, Jakarta, Jumat (20/9/2024). Foto: Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan paparan di Kementerian Keuangan RI, Jakarta, Jumat (20/9/2024). Foto: Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah mencairkan pembiayaan investasi sebesar Rp 61 triliun per Agustus 2024. Adapun pembiayaan ini berfokus pada sektor prioritas demi kesejahteraan masyarakat.
ADVERTISEMENT
“Sampai dengan 31 Agustus 2024 telah dicairkan pembiayaan investasi pemerintah sebesar Rp 61 triliun,” ujar Wakil Menteri Keuangan I Suahasil Nazara dalam konferensi pers APBN KiTa, Senin (23/9).
Suahasil merinci, anggaran tersebut dialokasikan untuk LPDP sebesar Rp 15 triliun. Hingga saat ini, jumlah alumni tercatat sebanyak 24.001 orang dan secara akumulasi pendanaan riset LPDP sejak tahun 2013 sebesar 2.981 proyek dengan nilai Rp 2,72 triliun.
Kemudian, untuk KPR FLPP perumahan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dicairkan sebesar Rp 8,6 triliun. Adapun, pemerintah mengalokasikan anggaran senilai sebesar Rp 17 triliun di 2024 untuk FLPP dan ditargetkan dapat menyalurkan sebanyak 200.000 unit rumah kepada masyarakat.
“Penyaluran pada tahun anggaran 2024 yang telah terealisasi per 31 Agustus 2024 sebanyak 115.065 unit rumah senilai Rp 14,03 triliun,” ungkap dia..
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, untuk Lembaga Keuangan Internasional (LKI) dicairkan sebesar Rp 1,9 triliun. Kontribusi kepada Islamic Development Bank (IsDB), International Development Association, dan International Fund for Agricultural Development (IFAD).
Sementara itu, untuk pembiayaan investasi lainnya seperti untuk PT WIKA telah dicairkan Rp 6 triliun, PT Hutama Karya (HK) Rp 18,6 triliun, PMN kepada PT BPUI sebesar Rp 3,5 triliun, serta LMAN Rp 7,5 triliun.