Kemenko Marves: Harga BBM Subsidi Tidak Akan Naik, Kualitasnya Diperbaiki

13 September 2024 6:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Eks CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin. Foto: Dok. Kemenko Marves
zoom-in-whitePerbesar
Eks CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin. Foto: Dok. Kemenko Marves
ADVERTISEMENT
Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) menegaskan tidak ada kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi. Langkah yang sedang digodok adalah penggunaan BBM subsidi rendah sulfur.
ADVERTISEMENT
Hal ini diungkapkan Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves Rachmat Kaimuddin saat diskusi bersama para awak media di Kantor Kemenko Marves, Jakarta Pusat pada Kamis (12/9).
“Kita pertama tidak ada rencana menaikkan harga BBM subsidi, yang ada adalah kita perbaiki kualitasnya,” ungkap Rachmat
Rachmat bilang, nantinya BBM subsidi yang tinggi sulfur akan dihilangkan secara bertahap. Keberadaannya akan diganti dengan BBM subsidi rendah sulfur yang memiliki harga sama, namun kualitas yang jauh lebih bagus.
Rachmat juga memaparkan gas buang kendaraan telah menjadi penyumbang utama polusi di lintas musim. Maka dari itu penggunaan BBM subsidi rendah sulfur merupakan usaha untuk menangani polusi udara khususnya di Jakarta.
“Sebenarnya ini bagian dari tingkat lanjut usaha kita untuk menangani polusi udara terutama di Jakarta, 2019 agak parah, 2020 membaik, 2021 jauh lebih baik, tapi begitu 2022, 2023 bahkan di 2024 jumlah yang memburuknya hampir sama dengan yang 2019,” lanjut Rachmat.
ADVERTISEMENT
Rachmat menyebut, untuk menaikkan kualitas BBM subsidi agar rendah sulfur dibutuhkan biaya sedikit lebih mahal. Walau demikian, Rachmat mengatakan pihaknya tidak ingin membebani masyarakat maupun APBN yang dimiliki pemerintah.
“Ongkosnya naik dong? Siapa yang bayar, karena kita tidak naikin harganya berarti yang bayar pemerintah, tapi kalau pemerintah bayar berarti jumlah subsidi dan kompensasi naik, sementara subsidi dan kompensasi hari ini belum tepat sasaran,” jelasnya.
Untuk itu, mekanisme pembiayaan peningkatan kualitas BBM subsidi rendah sulfur akan menggunakan skema penyaluran BBM subsidi tepat sasaran. Hal ini agar BBM subsidi bisa jatuh di tangan yang tepat dan tidak terjadi pembengkakan anggaran. Ia mencontohkan skema yang sudah dilakukan untuk solar, ke depan akan diterapkan untuk BBM subsidi rendah sulfur.
ADVERTISEMENT
“Sehingga kita juga mengusulkan supaya tidak ada beban ke masyarakat dan APBN, kita mengusulkan penyaluran BBM tepat sasaran yang hari ini telah dilakukan untuk solar, nanti untuk bensin,” lanjutnya.
Rachmat menyebut persoalan yang persoalan yang selama ini dialami pemerintah adalah penyaluran BBM subsidi yang justru banyak masuk ke kalangan menengah atas.