Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Kemenko Marves Jajaki Kerja Sama dengan Belanda di Sektor Maritim
16 Oktober 2023 16:33 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Kementerian Maritim dan Investasi (Kemenko Marves ) menjajaki kerja sama dengan Belanda di sektor maritim. Penjajakan kerja sama tersebut dilakukan pada agenda 5th Bilateral Maritime Forum (BMF) RI-Belanda, Senin (16/10).
ADVERTISEMENT
Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi, Jodi Mahardi, mengalami BMF membahas 3 isu yakni pengembangan pelabuhan berkelanjutan, energi maritim terbarukan, serta bangunan kapal berkelanjutan dan edukasi maritim.
"BMF hari ini bertujuan untuk memastikan bahwa dialog ini akan memperkuat manfaat bersama bagi kedua negara yakni Indonesia-Belanda, dengan membahas tiga sektor prioritas untuk kerja sama kita," kata Jodi.
Untuk isu pengembangan pelabuhan berkelanjutan dan energi maritim terbarukan, kata Jodi, pemerintah Indonesia sangat tertarik untuk memajukan infrastruktur dan teknologi sumber energi terbarukan seperti tenaga pasang surut dan angin, serta energi hidrogen.
"Untuk pengembangan pelabuhan, tujuan kami mencakup transportasi kelas dunia, peningkatan ekosistem logistik, dan peningkatan rantai pasokan, sekaligus menjaga lingkungan, sehingga pembangunan infrastruktur dan teknologi berjalan beriringan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Jodi menjelaskan, potensi dampak kerja sama pembuatan kapal dengan Belanda selama ini sangat besar, terutama tenaga kerja terampil di Indonesia dalam lanskap teknologi yang berkembang pesat. Oleh sebab itu dia menilai kolaborasi Indonesia-Belanda seperti ini dapat mendongkrak industri kapal Indonesia.
Selain itu, kemitraan kedua negara ini juga menghadirkan peluang investasi yang bermanfaat bagi Indonesia dan Belanda. Untuk Indonesia sendiri, peningkatan pembangunan kapal dapat mendorong pertumbuhan di wilayah Indonesia yang saat ini kurang terlayani dalam infrastruktur maritim.
"Kolaborasi kita telah menghasilkan kapal Mini LNG, Draggers, dan kapal perang Angkatan Laut, dan masih banyak lagi. Dengan pendanaan yang tepat, kami siap untuk memperkuat upaya kolaboratif kami, dan dalam hal ini Indonesia mendesak Belanda untuk melakukan peningkatan lebih lanjut," ungkap Jodi.
ADVERTISEMENT
Sejalan dengan kemajuan teknologi dan tujuan energi berkelanjutan, lanjut Jodi, isu edukasi maritim juga tak kalah penting. Beberapa usaha telah dilakukan Indonesia dalam hal pendidikan maritim seperti di antaranya melalui program kolaboratif, pertukaran pelajar, beasiswa, dan magang.
Selain 3 isu tersebut, dalam acara hari ini juga dilaksanakan penandatanganan kemitraan mengenai pengelolaan perikanan antara Ekofish Belanda dengan PT Cilacap Samudera Fishing Industry dan PT Inti Mas Surya.
"Di bidang perikanan, Ekofish dan Sekretariat BMF Belanda siap berkolaborasi dengan Indonesia untuk tata kelola perikanan berkelanjutan. Upaya sebelumnya antara lain kunjungan ke Pelabuhan Perikanan Karangantu dan Nizam Zachman," ujarnya.
Jodi yakin melalui forum BMF ini akan menghasilkan sesuat yang dapat ditindaklanjuti. Penerapan visi bersama memerlukan indikator dan jadwal yang terukur, yang memastikan peningkatan kualitas perdagangan, teknologi, dan sumber daya manusia.
ADVERTISEMENT
"Jelas sekali bahwa kolaborasi ini mempunyai potensi yang sangat besar dan memberikan manfaat nyata bagi kedua negara. Sudah waktunya untuk meningkatkan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Belanda di bidang maritim, tidak hanya terbatas pada transportasi dan industri maritim, perikanan dan budidaya perairan, pengolahan makanan, pengelolaan pelabuhan," ujarnya.
"Kami kembali menyambut dan mengundang intensifikasi dan diversifikasi lebih lanjut investasi Belanda dalam berbagai proyek investasi konkret di sektor maritim terkait di Indonesia agar semakin memetik manfaat ekonomi bagi kedua negara," kata Jodi.