Kementan Geber Optimalisasi dan Cetak Sawah Baru Tahun 2025

24 Desember 2024 12:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Buruh tani menyiapkan bibit padi yang akan ditanam di kawasan persawahan di Cibiru Hilir, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (3/12/2024). Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Buruh tani menyiapkan bibit padi yang akan ditanam di kawasan persawahan di Cibiru Hilir, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (3/12/2024). Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Kementerian Pertanian (Kementan) akan terus melakukan optimalisasi lahan (oplah) dan cetak sawah tahun 2025 untuk mendukung swasembada pangan, Makan Bergizi Gratis (MBG), biofuel sampai hilirisasi.
ADVERTISEMENT
“Program prioritas Presiden Prabowo ada empat yaitu swasembada pangan, pangan bergizi, biofuel, dan hilirisasi. Arahan beliau kita fokus pada swasembada pangan, selain itu kita memberi dukungan untuk program pangan bergizi,” kata Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (24/12).
Untuk oplah dan cetak sawah, Amran membeberkan rencana untuk tahun 2025 telah disiapkan. Selain Itu, persiapan juga dinilai sudah cukup baik.
Buruh tani menanam padi di kawasan persawahan di Cibiru Hilir, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (3/12/2024). Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
Ia juga menyoroti peran irigasi dalam mendukung oplah dan cetak sawah. Untuk itu Kementan sudah bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
Amran menegaskan Kementan akan mendukung seluruh langkah tersebut dengan menyediakan kebutuhan seperti pupuk dan alan dan mesin pertanian (alsintan).
“Pupuk, alsintan, kemudian olah tanah pada cetak sawah, itu tanggung jawab penuh di Kementan. Persiapannya sudah matang dan bahkan semua peralatan sudah siap di lokasi langsung berjalan di 1 Januari 2025,” tegas Amran.
ADVERTISEMENT
Untuk pupuk subsidi, alur pendistribusian juga sudah dipermudah. Per 1 Januari 2025 petani dapat mengakses pupuk secara langsung. Hal ini merupakan upaya menyederhanakan alur pendistribusian.
“Aturan pupuk sudah kami tanda tangani dan 1 Januari 2025 petani sudah bisa langsung gunakan, jadi ke petani langsung. Intinya petani tidak boleh dipersulit,” lanjut Amran.
Nantinya oplah dan cetak sawah akan meningkatkan produksi padi nasional yang membuat ketahanan pangan Indonesia dapat aman di tengah ancaman perubahan iklim dan konflik geopolitik.