Kepala OIKN Pede Banyak Universitas Ingin Cepat Bangun Kampus di IKN

18 Maret 2024 18:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala OIKN Bambang Susantono di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Jakarta, pada Selasa (30/1/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala OIKN Bambang Susantono di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Jakarta, pada Selasa (30/1/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan
ADVERTISEMENT
Kepala Otorita Ibu Kota Negara (OIKN), Bambang Susantono mengungkapkan, ada banyak universitas yang ingin segera membangun kampus di IKN selain Stanford University.
ADVERTISEMENT
Hal ini menyusul rencana pembangunan pusat riset hasil investasi Stanford’s Doerr School of Sustainability. Namun, dia masih enggan menyebutkan asal kampus-kampus tersebut. Pengembangan ekosistem pendidikan di IKN ini, kata dia, akan berlangsung bertahap.
"Biasanya bertahap tapi juga ada beberapa universitas yang ingin membangun segera, nanti pada waktunya saya bocorkan," ungkap Bambang saat ditemui di kompleks parlemen, Senin (18/3).
Bambang menjelaskan, untuk pembangunan kampus Stanford sendiri akan dimulai dengan pusat riset. Sebab, kampus membutuhkan banyak persiapan seperti kurikulum dan infrastruktur penunjang.
"Kalau membangun kampus itu kan ada kurikulumnya, mahasiswanya, ada beberapa kelengkapan yang harus disiapkan, lab-nya dan segala macam. Kita mulai dari apa yang disebut pusat riset," jelasnya.
Pusat riset tersebut, kata Bambang, tidak hanya akan menampung peneliti dari Stanford namun juga berbagai universitas global lain seperti Leiden University, Delft University of Technology, hingga universitas dari Finlandia dan Australia.
ADVERTISEMENT
"Stanford memang salah satu yang akan bangun, tapi juga misalnya ada Leiden, Delft, kemudian ada juga Finland, ada beberapa dari Australia. Itu mereka akan datang," ungkap Bambang.
Dengan begitu, dia menyebutkan pihak OIKN sedang melihat kelayakan membangun kampus di IKN, tidak hanya dari potensi Nusantara sendiri namun juga daerah-daerah penyangga seperti Samarinda dan Balikpapan.
"Melihat misalnya berapa orang sih yang pindah, kemudian berapa potensi dari daerah sekitar kita kan enggak cuma melihat Nusantara saja tapi Balikpapan juga ada, Samarinda juga ada, bahkan nanti sampai Sulawesi bagaimana potensi orang yang ingin punya kampus di IKN Nusantara," tutur Bambang.
Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Bambang Susantono di Kompleks Parlemen, Senin (18/9). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi II DPR, Bambang menjelaskan pusat riset itu merupakan bentuk awal dari sebuah kampus. Setelahnya Stanford’s Doerr School of Sustainability akan terus mengembangkan pusat riset itu dalam 2-3 tahun ke depan.
ADVERTISEMENT
"Pusat riset ini adalah bentuk awal dari satu kampus yang mungkin setelah 2-3 tahun dengan melihat kondisi yang ada akan dikembangkan lebih lanjut," ungkap Bambang.
Bambang memastikan pihak OIKN sudah bekerja sama secara resmi melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pada September 2023 lalu. Bahkan, kata dia, dekan kampus itu sendiri yang menyatakan berminat berinvestasi di IKN.
"Kami sudah mempunyai MoU dengan Stanford dan dekannya sendiri yang menyampaikan letter of intent kepada kami pada September tahun lalu," tutur dia.
"Jadi sebenarnya ini adalah kelanjutan dari satu proses yang sudah berjalan cukup lama antara IKN dan Stanford," pungkas Bambang.