Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Komitmen Jadi Green Company, Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat Raih Bintang CSR
27 Oktober 2023 8:05 WIB
·
waktu baca 4 menitMenjaga kelestarian lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerintah dan perorangan, namun juga badan serta perusahaan swasta. Inilah yang disadari oleh Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat.
Sebagai produsen jamu dan herbal modern dengan pasar terbesar di Indonesia dan telah merambah luar negeri, Sido Muncul memiliki tanggung jawab sosial yang besar, tak terkecuali di ranah lingkungan.
Kontribusi perusahan pun sangat penting untuk ikut meminimalisasi menjaga sekaligus menekan emisi karbon yang dapat mencemarkan lingkungan. Salah satunya dengan pengolahan limbah produksi yang berkelanjutan dan zero waste.
Atas kontribusinya tersebut, Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat berhasil menerima penghargaan sebagai Bintang CSR di ajang Indonesia Besar Best Social Responsibility Awards 2023 dari La Tofi School of Social Responsibility. Penghargaan ini diberikan karena Irwan berhasil menetapkan standar tinggi bagi perusahaan dan seluruh mata rantai pasok dalam kegiatan pelestarian lingkungan, termasuk pengolahan sampah dan air limbah produksi.
Irwan pun merasa bersyukur karena kontribusi perusahaannya terhadap lingkungan ternyata mendapat apresiasi.
“Perusahaan yang melakukan CSR itu juga akan memberikan dampak yang timbal balik yang baik bagi perusahaan. Jadi, sebelumnya mendapatkan Bintang CSR, kami juga telah menerima peringkat emas dari PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan) KLHK karena berhasil mengelola lingkungan berkelanjutan, penggunaan energi ramah lingkungan, dan community development,” kata Irwan saat menerima penghargaan Bintang CSR dari La Tofi School of Social Responsibility di Hotel Indonesia Kempinski, Rabu (25/10).
Menurutnya, apa yang dilakukan Sido Muncul selama ini tidak hanya bertujuan untuk ikut menjaga lingkungan, akan tetapi juga upaya meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk-produknya. Apalagi saat ini semakin banyak generasi muda yang melek akan isu lingkungan.
“Menurut saya, sebuah perusahaan yang tidak mengikuti peraturan, termasuk tentang emisi karbon dan kepedulian lingkungan, bisnisnya lama-lama tidak akan berkembang. Jadi, ini adalah cara kami agar perusahaan tetap eksis, apalagi generasi muda sekarang semakin peduli terhadap isu lingkungan,” sambung Irwan.
Upaya Sido Muncul menjadi green company
Bagi Sido Muncul, upaya pelestarian lingkungan merupakan hal wajib yang harus dipenuhi perusahaan. Oleh karena itu, sejak tahun 2000, Sido Muncul telah menerapkan proses produksi dan pengolahan limbah yang lebih ramah lingkungan.
Di antaranya, mendorong penggunaan energi terbarukan (EBT) dalam bisnisnya dengan menggandeng pihak PLN. Meski dinilai lebih mahal tiga persen dari listrik industri, Irwan tidak mempermasalahkannya selama dapat berdampak lebih baik terhadap lingkungan.
Selain itu, pengolahan air limbah produksi Sido Muncul dilakukan pada instalasi pengolahan air limbah (IPAL) dengan teknologi terbaru, sehingga limbah air yang dikeluarkan tidak akan mencemari lingkungan. Sedangkan limbah padat yang didapat dari sisa proses ekstraksi akan diolah menjadi pupuk organik dan bahan bakar.
“Kami telah memakai solar panel dan EBT, membayar PLN lebih mahal 3 persen, menggunakan mesin-mesin yang efisien dan high speed. Limbah pabrik Sido Muncul juga diolah lagi menjadi fuel, itu merupakan upaya mengurangi emisi karbon. Perusahaan kami sudah 50 persen menggunakan tenaga gas,” kata Irwan.
Tidak berhenti di situ, ke depannya, Sido Muncul juga ingin bekerja sama dengan berbagai pihak demi mewujudkan perusahaan yang zero emisi. Salah satunya, keinginan menggandeng PT Truclimate Dekarbonisasi Indonesia yang juga menjadi salah satu penerima Bintang CSR.
Truclimate merupakan startup di bidang lingkungan yang berhasil mengembangkan aplikasi untuk mendeteksi dan menghitung jejak karbon yang dihasilkan perusahaan, serta memungkinkan keterbukaan di dalam proses reduksinya. Startup ini telah membantu banyak perusahaan untuk menurunkan emisi karbonnya secara signifikan.
“Truclimate adalah platform yang memudahkan perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk menghitung emisi karbonnya dan membantu transisi ke nett zero. Perusahaan harus menghitung emisi zat karbon dan mengidentifikasi sumber-sumber emisi yang bisa diturunkan. Kami melakukan jasa end-to-end untuk perusahaan supaya lebih sustainable,” jelas CEO & Co-Founder Truclimate, Debby Renata.
Bersama Trueclimate, Sido Muncul berharap dapat memenuhi tanggung jawab sosial perusahaan dalam menihilkan emisi secara lebih maksimal dan terukur. “Saya tertarik dengan aplikasi Trueclimate untuk menghitung emisi gas rumah kaca. Sido Muncul ingin belajar dan menggunakan jasanya, jadi kami bisa langsung melakukan pembukuan. Semoga nanti Sido Muncul bisa memakai aplikasinya, sehingga bisa tahu apa yang harus diperbaiki,” terang Irwan.
Ditemui di tempat yang sama, Chairman The La Tofi School of CSR, La Tofi, di Hotel Indonesia Kempinski, Rabu (25/10), pun mengapresiasi komitmen CSR yang dilakukan oleh Sido Muncul. Ia mengungkapkan bahwa Sido Muncul telah menjadi sorotan sebagai perusahaan yang selalu berinisiatif tinggi dan mengedepankan lingkungan.
“Penghargaan Bintang Besar ini diberikan kepada pimpinan-pimpinan yang melakukan kerja luar biasa dalam mendorong praktik tanggung jawab sosial perusahaan, menjadi perubahan, dan memiliki inovasi untuk menangani emisi karbon. Sido Muncul menjadi salah satu penerima penghargaan karena Pak Irwan selaku pimpinan mendorong praktik CSR yang sesuai dengan konsep CSR yang benar.
La Tofi pun berharap jejak Sido Muncul ini dapat memotivasi perusahaan lainnya agar semakin mengedepankan tanggung jawab sosialnya, terutama dalam penanganan isu-isu lingkungan.
Advertorial ini dibuat oleh kumparan Studio