Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Komitmen Nestlé Indonesia Dukung Kesehatan Masyarakat Lewat Produk Berkualitas
23 Desember 2024 13:47 WIB
·
waktu baca 4 menitSejak pertama hadir pada 1971, PT Nestlé Indonesia telah menjadi bagian dari perjalanan keluarga Indonesia antar generasi. Melalui produk bergizi dan berkualitas, Nestlé berkomitmen menggunakan potensi makanan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan setiap individu saat ini serta untuk generasi mendatang.
Selain itu, PT Nestlé Indonesia turut berupaya menciptakan manfaat bersama, baik bagi masyarakat maupun lingkungan. Serangkaian inovasi dan inisiatif pun terus dihadirkan bagi Indonesia.
Meneruskan warisan yang dilakukan oleh pendiri Nestlé, produk yang dipasarkan telah melewati serangkaian proses riset demi memastikan keunggulan bagi para konsumen. Riset dimulai dari proses pemilihan bahan baku, aplikasi teknologi untuk proses produksi sampai dengan pengemasan.
Direktur Corporate Affairs & Sustainability PT Nestlé Indonesia, Sufintri Rahayu, mengungkapkan, salah satu tahapan utama dalam pengembangan produk Nestlé adalah pengaplikasian Nestlé Nutritional Profiling System untuk memastikan terpenuhinya nilai gizi yang baik pada produk yang dihasilkan.
“PT Nestlé Indonesia berkomitmen menyediakan pilihan produk yang lebih lezat dan sehat kepada masyarakat. Selain Nestlé Nutritional Profiling System, kami juga melakukan fortifikasi pada beberapa produk. Pada 2023, kami berhasil menyajikan 3,3 miliar produk yang terfortifikasi dengan zat besi, zinc, yodium, vitamin A dan vitamin D. Fortifikasi atau penambahan zat gizi mikro dalam produk merupakan hal yang penting karena dapat membantu untuk pemenuhan asupan gizi yang cukup,” tutur Sufintri.
Secara global, Nestlé memiliki inisiatif Nestlé Dukung Anak Lebih Sehat (Nestlé for Healthier Kids) dengan target untuk membantu 50 juta anak menjalani hidup yang lebih sehat pada 2030. Berbagai program pun dihadirkan, antara lain Dapur Sehat Atasi Stunting, 100 Hari Pendampingan Gizi, Kampanye Sarapan Sehat, serta layanan pendukung lainnya. Menggandeng pemangku kepentingan, penyelenggaraan program tersebut merupakan inisiatif untuk mengatasi isu stunting di Indonesia.
Senada dengan hal tersebut, Guru Besar Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) Profesor Ali Khomsan mengatakan, upaya perbaikan status gizi anak harus melibatkan kerja sama multisektor.
“Gizi menjadi salah satu komponen penting bagi tumbuh kembang anak, terutama pada masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Di Indonesia, permasalahan gizi yang terjadi akibat tidak seimbangnya asupan energi dan zat gizi lainnya dapat menyebabkan masalah gizi di antaranya kurus (gizi kurang), gemuk (gizi lebih), dan stunting (gizi kurang kronis). Upaya perbaikan status gizi anak tentunya melibatkan kerja sama multisektor, mulai dari pemerintah, swasta, media, perguruan tinggi. Ini merupakan pendekatan pentahelix, yang diharapkan mampu mempercepat pengentasan permasalahan gizi di Indonesia,” terang Prof Ali Khomsan.
Pada Oktober 2022, PT Nestlé Indonesia sebagai salah satu mitra Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) meluncurkan program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT), bagian dari upaya penurunan stunting masyarakat di Kabupaten Karawang. Program ini telah menyediakan makanan bergizi dan susu fortifikasi sebanyak 3 kali seminggu bagi 85 balita sejak Oktober hingga Desember 2022. Hasilnya, program tersebut berhasil mengurangi persentase severe stunting secara signifikan sebanyak 23 persen di Desa Gintungkerta dan Kelurahan Karawang Kulon.
Program intervensi gizi PT Nestlé Indonesia dengan pendekatan pentahelix lainnya adalah 100 Hari Pendampingan Gizi. Sejak Agustus 2023 hingga Maret 2024, PT Nestlé Indonesia bersama dengan Pemerintah Daerah, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK); tim IPB dan Prof. Ali Khomsan mewakili akademisi; para Kader, dan lembaga masyarakat, melaksanakan pemberian satu gelas susu terfortifikasi dan satu butir telur setiap hari selama 100 hari untuk anak stunting berusia 12 hingga 60 bulan. Program 100 Hari Pendampingan Gizi telah menjangkau lebih dari 600 anak di delapan provinsi.
Selain inisiatif eksternal dalam mendukung pemerintah menurunkan angka stunting nasional, PT Nestlé Indonesia turut aktif mempromosikan kampanye sarapan sehat untuk anak Indonesia. Kegiatan dilaksanakan dengan berbagai bentuk, seperti perilisan microsite untuk masyarakat yang ingin menuliskan pesan kepada anak Indonesia agar mengonsumsi sarapan sehat, donasi produk sarapan, dan publikasi konten media sosial untuk mengedukasi masyarakat secara jangka panjang.
Secara internal, PT Nestlé Indonesia juga memiliki berbagai program untuk karyawan agar senantiasa membiasakan hidup sehat. Dimulai dari pembentukan klub-klub olahraga, hingga pelaksanaan program pelatihan seperti Sehat Dimulai Darimu dan Nutrition Quotient, program ini dibentuk untuk memastikan setiap karyawan memiliki pengetahuan gizi yang cukup, sekaligus mempraktikkan pola hidup sehat.
“Kami berupaya secara berkelanjutan berpartisipasi dalam membantu pemerintah untuk terus mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya asupan gizi yang berkualitas. Untuk itu, kami terus berinovasi dalam menghadirkan produk berkualitas, serta memperluas akses produk bergizi dan berkualitas,” tutup Sufintri.
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio