Konstruksi Pabrik Pupuk Indonesia di Fakfak Dimulai 2025, Target Kelar 3,5 Tahun

9 Oktober 2024 18:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi di St Regis Jakarta, Rabu (21/8/2024). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi di St Regis Jakarta, Rabu (21/8/2024). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
ADVERTISEMENT
Proyek pembangunan pabrik pupuk PT Pupuk Indonesia (Persero) di Fakfak, Papua Barat, sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN), akan memasuki tahap konstruksi pada awal tahun 2025.
ADVERTISEMENT
“Sekarang kita sedang persiapan untuk bantu infrastruktur, jadi mudah-mudahan di awal tahun 2025 kita sudah mulai infrastrukturnya dibangun, nah kita lanjutkan bangun pabriknya,” kata Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, di Hotel Le Meridien Jakarta, Rabu (9/10).
Rahmad mengatakan, pembangunan pabrik pupuk di Fakfak diperkirakan akan memakan waktu sekitar 40 bulan atau 3,5 tahun. Dia menegaskan, proyek ini masih sesuai rencana pemerintah untuk meningkatkan produksi pertanian, terutama di kawasan Indonesia Timur.
“Mudah-mudahan semua masih on track sejalan dengan rencana pemerintah untuk meningkatkan produksi pertanian di Indonesia Timur,” jelas Rahmad
Pabrik pupuk yang akan dibangun di Fakfak ini juga terkait dengan upaya pemerintah dalam memperkuat hilirisasi industri di Papua Barat. Rahmad menekankan pentingnya gas alam yang tersedia melimpah di wilayah tersebut sebagai bahan baku utama untuk produksi pupuk.
Ilustrasi PT Pupuk Indonesia (Persero). Foto: Dok. Pupuk Indonesia
“Iya, justru itu. Yang di sana kan udah jalan juga, apa namanya, yang upstream jalan. Di Papua Barat ini gasnya melimpah, dan untuk mendukung ketahanan pangan kita butuh gas itu,” kata Rahmad.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Rahmad menjelaskan proyek ini akan menjadi bagian dari ekosistem industri yang lebih besar di Papua Barat. Artinya, sektor hulu dan hilir saling mendukung.
Terkait biaya investasi, Rahmad memperkirakan total investasi awal untuk proyek di Fakfak mencapai lebih dari USD 1 miliar. Namun, angka tersebut dapat meningkat seiring dengan rencana pembangunan pabrik tambahan di masa depan.
“Investasi barangkali bisa lebih (USD 1 miliar) karena kita mau menyiapkan tidak hanya untuk satu pabrik aja. Awalnya satu, tapi ini akan kita teruskan untuk bangun lagi,” ungkapnya.
Meski demikian, Rahmad menegaskan peningkatan anggaran bukanlah karena over budget, melainkan pengaruh dari penggunaan dolar sebagai mata uang transaksi. “Itu bukan over budget ya, tapi memang angkanya kan secara dolar nanti kita bisa sampaikan,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Mengenai sumber pendanaan, PT Pupuk Indonesia tengah mencari skema pembiayaan yang optimal, baik dari dana internal maupun eksternal.
Pada akhir 2023, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama PSN Kawasan Industri Pupuk Fakfak di Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat. Jokowi menyambut baik pembangunan kawasan tersebut agar kawasan timur Indonesia memiliki industri pupuk sendiri.
“Sudah 40 tahun kita memiliki lima industri pupuk, semuanya berada di kawasan barat wilayah negara kita Indonesia, yang kawasan timur belum ada sama sekali,” kata Jokowi, Kamis (23/11).
Jokowi menilai, pembangunan kawasan industri pupuk tersebut dilakukan di Kabupaten Fakfak dikarenakan dekat dengan sumber suplai gas dan ke depannya dapat mendukung rencana besar pembangunan lumbung pangan di Papua.
ADVERTISEMENT
“Kalau itu dimulai tidak di-back up oleh industri pupuknya, ini juga akan berat. Oleh sebab itu, ini sudah sebuah rencana besar, saling mendukung, dan kita harapkan tanah Papua semakin makmur dan sejahtera,” jelas Jokowi.