Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konstruksi PLTGU Jawa I Akan Menyerap 4.600 Tenaga Kerja Lokal
19 Desember 2018 15:35 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:52 WIB
ADVERTISEMENT
Konstruksi proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTGU ) Jawa I di Cilamaya, Jawa Barat, dimulai hari ini. Proyek itu dikerjakan oleh konsorsium yang dipimpin anak usaha Pertamina, yakni PT Pertamina Power Indonesia.
ADVERTISEMENT
Presiden Direktur Pertamina Power Indonesia, Ginanjar, mengatakan pembangunan PLTGU Jawa I akan menciptakan multiplier effect bagi perekonomian masyarakat Karawang, salah satunya penyerapan pekerja konstruksi.
“PLTGU Jawa I diharapkan bisa berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja baru, serta peningkatan perekonomian daerah,” kata Ginanjar di Cilamaya, Karawang, Rabu (19/12).
Dia memperkirakan proyek tersebut akan menyerap 4.600 tenaga kerja konstruksi dan sekitar 200 orang pada masa konstruksi. Selain itu, tempat usaha milik warga di sekitar proyek juga akan terdampak positif, misalnya penginapan.
“Pasti dari manajemen bawah sampai atas banyak yang menginap di sekitar lokasi proyek, warung-warung juga,” kata Ginanjar.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution meminta Pertamina untuk menyelenggarakan pelatihan agar tenaga kerja di PLTGU Jawa 1 berasal dari masyarakat setempat, tidak dari warga dari luar daerah.
ADVERTISEMENT
“Saya minta Pertamina, PLN, juga memberikan pendidikan vokasi agar tidak dari luar. Di sini maksudnya luar daerah, bukan luar negeri. Luar negeri juga jangan banyak-banyak,” ucapnya.
Rencananya, seluruh listrik yang dihasilkan pembangkit sekitar 1.760 Mega Watt (MW) itu akan dipasok ke PT PLN (Persero) selama 25 tahun. PLN meyakini listrik dari PLTGU Jawa I bisa menambah pasokan listrik untuk 11 juta pelanggan PLN.
Selain itu, dalam proyek ini PLN akan mendapatkan harga rendah yakni 5,5308 cUSD/kWh, sehingga potensi penghematan dapat mencapai Rp 43 triliun. Ditargetkan proyek tersebut selesai dikerjakan pada September 2021.