Laba Barito Pacific 2017 Stagnan di Angka Rp 3,8 Triliun

6 Maret 2018 12:05 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pabrik Petrokimia. (Foto: Pixabay/DesignFife)
zoom-in-whitePerbesar
Pabrik Petrokimia. (Foto: Pixabay/DesignFife)
ADVERTISEMENT
Emiten petrokimia, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) mencatat laba bersih sebesar USD 279,9 juta atau sekitar Rp 3,778 triliun (kurs Rp 13.500) di sepanjang 2017. Angka ini stagnan dari perolehan laba di tahun 2016 sebesar USD 279,8 juta (yoy). Perolehan laba perseroan ditopang dari kinerja anak usaha, khususnya PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP).
ADVERTISEMENT
BRPT mencatatkan total pendapatan bersih sebesar USD 2,452 miliar atau sekitar Rp 33,102 triliun, tumbuh 25,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar USD 1,961 miliar atau sekitar Rp 26,473 triliun.
Pendapatan dari bisnis petrokimia sebesar USD 2,418 miliar atau tumbuh 25,3% dibanding pendapatan yang sama tahun 2016. Kontribusi pendapatan dari bisnis petrokimia sebesar 98,6% dari total pendapatan group BRPT.
"Peningkatan kinerja Barito Pacific tahun lalu didukung oleh pertumbuhan kinerja dari sejumlah anak usaha, terutama Chandra Asri. Selain itu, peningkatan pendapatan juga dipengaruhi oleh kemampuan manajemen dalam mengelola sisi pengeluaran/beban," ujar ‎Direktur Utama Barito Pacific Agus Salim Pangestu dalam keterangannya dikutip kumparan (kumparan.com), Selasa (6/3).
Agus Salim optimistis, tren kinerja positif Group BRPT masih akan terus berlangsung pada tahun ini hingga beberapa tahun ke depan. Hal itu seiring dengan ekspansi bisnis dan kinerja CAP, yang ditargetkan dapat meningkatkan produksi olefin mencapai 4,1 juta ton pada 2020, serta pembangunan kompleks petrokimia kedua yang akan memproduksi 1 juta ton ethylene dan akan beroperasi pada 2023.
ADVERTISEMENT