Laba Bersih Bank Permata Tembus Rp 3,6 Triliun Sepanjang 2024, Tumbuh 38 Persen

7 Maret 2025 18:04 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Permatabank. Foto: Aditia Noviansyah
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Permatabank. Foto: Aditia Noviansyah
ADVERTISEMENT
PT Bank Permata Tbk (Permata Bank) membukukan laba bersih sebesar Rp 3,6 triliun pada tahun 2024. Nilai ini meningkat 38 persen jika dibandingkan dengan pencapaian tahun 2023 sebesar Rp 2,6 triliun.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Permata Bank, Meliza M. Rusli, mengatakan pencapaian positif ini tidak lepas dari strategi perusahaan dalam penguatan fundamental bisnis, inovasi digital, serta peningkatan efisiensi operasional.
"Kami ingin terus memperkuat peran bank dalam mendukung pertumbuhan ekonomi serta nilai tambah bagi nasabah dan pemangku kepentingan," ujar Meliza melalui keterangan tertulis, Jumat (7/3).
Permata Bank membukukan Pendapatan Operasional sebelum Provisi (PPOP) yang tumbuh sebesar 4 persen dengan kualitas kredit yang semakin membaik. Meliza mengungkapkan pihaknya fokus mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam mengelola risiko kredit, yang terefleksi dengan kualitas kredit tumbuh semakin baik.
"Pencapaian ini juga ditopang oleh pengelolaan strategi bisnis yang berkelanjutan dan ditunjang dengan penerapan digitalisasi di operasional bank sehingga Bank dapat memberikan layanan terdepan bagi nasabah," ungkap Meliza.
ADVERTISEMENT
Optimalisasi neraca dan efisiensi bisnis tercermin dari Rasio Loan to Deposit (LDR) yang meningkat ke 83 persen dibandingkan tahun 2023 sebesar 75 persen. Total aset tumbuh 0,6 persen menjadi Rp 259 triliun, dengan total simpanan nasabah mencapai Rp 185 triliun dan rasio CASA di 55 persen.
Di sisi lain, efisiensi operasional terus ditingkatkan, dengan Rasio Cost to Income (CIR) turun menjadi 50 persen dari 52 persen pada tahun 2023, didorong oleh pengelolaan biaya yang disiplin serta adopsi digitalisasi yang lebih agile.
Permata Bank menerapkan prinsip perbankan prudent, dengan penyaluran kredit tumbuh 9 persen secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 155 triliun. Segmen korporasi tumbuh naik 12 persen yoy menjadi Rp 89 triliun.
ADVERTISEMENT
Sementara segmen komersial dan konsumer masing-masing tumbuh sebesar 6 persen dan 4 persen secara yoy. Kualitas aset tercatat semakin baik, tercermin pada rasio Gross NPL dan Loan at Risk (LAR), yang turun pada level 2,1 persen dan 7,9 persen, dibandingkan 2,9 persen dan 8,7 persen pada periode sebelumnya.
Permata Bank menjaga kebutuhan cadangan atas potensi penurunan risiko kredit secara konservatif, tercermin dari rasio NPL coverage di 375 persen dan LAR coverage di 97 persen. Permata Bank memiliki salah satu rasio permodalan yang kuat, dengan CAR 35 persen dan CET-1 26 persen pada akhir 2024.