Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
LPEI Gandeng UK Export Finance untuk Potensi Bisnis Ekspor Baru
7 Oktober 2024 20:15 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) digelar di Jakarta. Kerja sama ini menandakan akan adanya intensi kedua belah pihak untuk berkolaborasi dalam proyek-proyek baru di seluruh dunia, terutama di Afrika dan Indo-Pasifik.
Selain itu, melalui kerja sama ini, LPEI dan UKEF mendukung proyek-proyek internasional Inggris dan Indonesia, dengan fokus pada energi bersih, kesehatan, air, pendidikan, dan transportasi.
Direktur Eksekutif LPEI, Rijani Tirtoso, menuturkan kerja sama ini menjadi bukti komitmen kedua negara dalam menjalankan perdagangan yang berkelanjutan.
Di saat yang bersamaan, Rijani memandang kerja sama ini dapat menempatkan Indonesia sebagai negara dengan peran yang lebih kuat di perdagangan global.
“Kolaborasi UKEF dengan Indonesia Eximbank secara signifikan mendorong pengembangan bisnis dan menunjukkan komitmen kedua lembaga untuk mendukung perdagangan yang bertanggung jawab, hijau, berkelanjutan dan berdampak, yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi,” tutur Rijani dalam keterangannya, Senin (7/10).
ADVERTISEMENT
UKEF merupakan lembaga yang menyediakan pembiayaan dan asuransi untuk membantu pembeli luar negeri melaksanakan proyek yang menggunakan barang dan jasa dari Inggris.
Tahun lalu, UKEF mengalokasikan hampir £1,7 miliar atau setara dengan Rp 34,97 triliun (dengan kurs Rp 20.574 per pound Britania) dalam pembiayaan yang baru untuk wilayah-wilayah tersebut. UKEF juga membantu menghasilkan bisnis baru bagi ratusan pelaku usaha serta menunjukkan besarnya peluang yang tersedia bagi bisnis di Indonesia.
CEO UKEF, Tim Reid, mengatakan pihaknya telah mendukung banyak usaha di Asia Pasifik, termasuk di Indonesia. Sehingga kesepakatan kali ini menurut dia membuka babak baru yang menarik dalam kerja sama ekonomi antara Inggris dan Indonesia.
“Dengan kerja sama ini, kita dapat bertukar best practice, mencari peluang baru, dan meningkatkan perdagangan bilateral,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Total dana yang dianggarkan UKEF untuk mendukung pelaku usaha Indonesia membiayai proyek-proyek yang menggunakan barang dan jasa dari Inggris adalah lebih dari £3 miliar atau setara dengan Rp 61,72 triliun.
Indonesia tetap menjadi pasar prioritas bagi UKEF, yang pada tahun 2017 menunjuk perwakilan luar negeri pertamanya dengan mengangkat Richard Michael sebagai Kepala Perwakilan Negara untuk Indonesia.
Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Dominic Jermey juga mengatakan kerja sama Inggris dengan Indonesia telah terjalin lebih dari 75 tahun dan nota kesepahaman kali ini diharapkan dapat memperluas hubungan diplomatik ini.
“Di tengah perayaan hubungan diplomatik antara Inggris dan Indonesia yang telah terjalin selama lebih dari 75 tahun, saya senang dapat memperluas hubungan ini melalui kesepakatan antara UKEF dengan Indonesia Eximbank,” tutup Jermey.
ADVERTISEMENT