Luhut Pastikan Kerja Sama Indonesia-China Semakin Kuat Meski Jokowi Lengser

21 April 2024 15:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dan Menhub Budi Karya Sumadi mendampingi Perdana Menteri China Li Qiang meninjau kesiapan operasional KCJB. Foto: KCIC
zoom-in-whitePerbesar
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dan Menhub Budi Karya Sumadi mendampingi Perdana Menteri China Li Qiang meninjau kesiapan operasional KCJB. Foto: KCIC
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut B Pandjaitan mengatakan, kerja sama antara Indonesia dengan China akan semakin kuat pada periode pemerintahan selanjutnya.
ADVERTISEMENT
“Saya yakin pada periode pemerintahan selanjutnya, Indonesia akan menjamin keberlanjutan kebijakan Presiden Joko Widodo dan meneruskan persahabatan yang kuat dan kerja sama yang konstruktif antara Indonesia dan Tiongkok,” kata Luhut dikutip Antara, Minggu (21/4).
Luhut menambahkan, dirinya yakin hubungan Indonesia-China akan semakin kuat dan stabil dengan mengedepankan prinsip saling percaya, menghormati, dan saling menguntungkan.
Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam Pertemuan Ke-4 High Level Dialogue and Cooperation Mechanism (HDCM) RI–RRT di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Jumat (19/4). Luhut meyakini HDCM merupakan epicentrum keberlanjutan kemitraan strategis komprehensif serta kerangka kerja sama Poros Maritim Dunia (Global Maritime Fulcrum/GMF) oleh Indonesia dan Belt and Road Initiative atau BRI oleh China.
Adapun sinergi kerja sama GMF–BRI tersebut antara lain seperti Kereta Cepat Jakarta–Bandung yang telah berhasil beroperasi secara komersial pada 17 Oktober 2023.
ADVERTISEMENT
Dalam tiga bulan terakhir, kata Luhut, rata-rata penumpang mencapai 15.000 penumpang per hari dan terus meningkat. Pada puncak arus mudik Lebaran mencapai 21.422 penumpang, naik 34 persen.
Selain Kereta Cepat Jakarta–Bandung, Luhut juga mengapresiasi China yang selalu mendukung kemajuan Indonesia dalam hal transisi energi, industrialisasi, dan hilirisasi mineral.
“Pemerintah Indonesia berkomitmen memberikan insentif dan kebijakan pendukung terkait industri strategis seperti investasi Petrokimia di Kalimantan Utara (Kaltara). Kami berharap proyek Kaltara dapat direalisasikan mulai pertengahan tahun ini,” kata Luhut.
Luhut menambahkan, untuk proyek di Kalimantan Utara, Indonesia juga terbuka untuk mengundang investor negara lain untuk bersama mengembangkan proyek strategis tersebut.