Luhut Resmikan Pabrik Katoda LFP di Kendal, Pasok Kebutuhan 3 Juta Mobil Listrik

8 Oktober 2024 12:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan meresmikan PT LBM Energi Baru Indonesia, yang memproduksi bahan katoda Lithium Iron Phosphate (LFP) di Kawasan Industri Kendal, Selasa (8/10/2024). Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan meresmikan PT LBM Energi Baru Indonesia, yang memproduksi bahan katoda Lithium Iron Phosphate (LFP) di Kawasan Industri Kendal, Selasa (8/10/2024). Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
ADVERTISEMENT
PT LBM Energi Baru Indonesia, yang memproduksi bahan katoda Lithium Ferro Phosphate (LFP) resmi beroperasi hari ini. Pabrik ini digadang-gadang akan memasok kebutuhan baterai untuk 3 juta mobil listrik di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Pabrik ini diresmikan secara langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, di Kawasan Industri Kendal. Pabrik ini merupakan konsorsium antara Indonesia Investment Authority (INA) dan Changzhou Liyuan New Energy Technology Co., Ltd.
"Ini bukan sekadar pabrik, tetapi fondasi ekosistem EV Indonesia yang terintegrasi. Melalui penyempurnaan rantai produksi baterai lithium, tidak kurang dari 3 juta unit kendaraan listrik di seluruh dunia akan dipenuhi kebutuhan baterai lithiumnya oleh industri di Indonesia," ujar Luhut, Selasa (7/10).
Pabrik dengan nilai investasi USD 350 juta ini, memiliki kapasitas produksi hingga 120.000 ton material katoda per tahun setelah Fase II pada akhir tahun 2025. Produknya akan diekspor ke Amerika, Eropa, Jepang hingga Korea.
ADVERTISEMENT
"Proyeksi pendapatan mencapai US$1,2 miliar per tahun. Kemudian, pabrik ini juga memberikan akan menciptakan 2.000 lapangan kerja, yang mana 92 persen di antaranya diisi oleh tenaga kerja lokal," sebut Luhut.
Selain itu, menurutnya, pabrik ini juga sejalan dengan cita-cita Presiden Joko Widodo yang tidak ingin Indonesia hanya menjadi negara eksportir bahan mentah saja.
"Kita harus menciptakan nilai tambah di negeri sendiri, membangun industri hilir terutama di sektor yang akan mendominasi masa depan, ekosistem kendaraan listrik, Electric Vehicle (EV)," tegas Luhut.
Sementara itu, Ketua Dewan Direktur INA, Ridha Wirakusumah, berharap dengan adanya pabrik LFP ini akan menjadikan Indonesia sebagai pemain penting dalam ekosistem baterai global.
"Dengan membangun kemampuan produksi yang kuat, Indonesia semakin siap untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat atas bahan katoda LFP di masa depan," kata Ridha.
ADVERTISEMENT