Luhut Sebut Prabowo Setuju Family Office, Tapi Terganjal di Satu Kementerian

11 Oktober 2024 17:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. Foto: Kemenko Marves
zoom-in-whitePerbesar
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. Foto: Kemenko Marves
ADVERTISEMENT
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B Pandjaitan mengatakan Indonesia kehilangan momentum untuk membentuk family office, karena sudah didahului oleh Malaysia.
ADVERTISEMENT
Family office merupakan istilah sebuah lembaga yang menampung dan mengelola harta 'orang-orang super kaya' di dunia. Konsep ini telah diterapkan di beberapa negara lain seperti Hong Kong, Singapura, dan Dubai.
Menurut dia, pembentukan family office tersebut terganjal di salah satu kementerian. Dia tidak menyebut kementerian mana. Padahal, kata Luhut, Presiden terpilih Prabowo Subianto sudah menyetujui pembentukan family office tersebut.
"Saya lapor ke presiden terpilih. beliau bilang "Bang setuju". kita kerjakan. Tapi berhenti di satu kementerian, hanya karena, tidak tahu kenapa," kata Luhut dalam Kompas 100 CEO Forum di IKN, Kalimantan Timur, Jumat (11/10).
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mempersilakan Menhan Prabowo Subianto memberikan sambutan saat hadir dalam acara peringatan hari ulang tahun Luhut Binsar Pandjaitan di Jakarta, Kamis (28/9/2023). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
Menurut Luhut, Indonesia kehilangan momentum karena Malaysia sudah mengumumkan terlebih dahulu pembentukan family office di Negeri Jiran.
ADVERTISEMENT
"Kita kehilangan momentum. Ada 28 ribu yang punya uang. Saya ketemu beberapa orang tokoh-tokoh itu, orang kaya dunia, mereka bilang senang sekali di sini. kalian bikinlah ini-ini," kata Luhut.
Padahal, kata Luhut, untuk memuluskan pembentukan family office, dia sebelumnya sudah study ke Singapura, Hong Kong, Abu Dhabi. Luhut mengaku sudah melapor ke Prabowo dua pekan lalu terkait masalah tersebut.
"Saya bilang presiden terpilih dua minggu lalu. Look at Malaysia duluin kita," kata dia.