Luhut Tak Ingin Xinyi Cabut dari Rempang & Pindah ke Malaysia: Kita Introspeksi

19 September 2023 11:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjawab pertanyaan wartawan dalam konferensi pers Marine Spatial Planning and Expo Service 2023 di Pullman Central Park, Selasa (18/9/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjawab pertanyaan wartawan dalam konferensi pers Marine Spatial Planning and Expo Service 2023 di Pullman Central Park, Selasa (18/9/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
ADVERTISEMENT
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, tak ingin perusahaan China, Xinyi Group, yang akan investasi Rp 381 triliun di Pulau Rempang mengalihkan investasinya ke Johor, Malaysia. Investasi tersebut untuk membangun industri kaca dan panel surya untuk PLTS
ADVERTISEMENT
“Kita harapkan janganlah (Xinyi ke Malaysia), dulu kan karena kekonyolan kita juga lari ke tempat lain. Jadi kita sendiri harus introspeksi apa yang salah, enggak boleh malu malu,” kata Luhut dalam konferensi pers Marine Spatial Planning and Expo Service 2023 di Pullman Central Park, Selasa (19/9).
Luhut menilai pendekatan masyarakat ke Pulau Rempang belum pas. Namun selama ia diberi mandat untuk membebaskan lahan, maka tidak ada masalah. Ia telah membentuk tim dan masyarakat di sana telah ditunjukkan relokasi, termasuk lokasi sekolah anak.
“Kalau kita tidak justifikasi, rakyat itu pada umumnya mau, tidak ada masalah. Karena kalau mereka direlokasi ada yang mau dikasih rumah, pekerjaan, sekolah dan sebagainya dan juga uang saja cash, kemudian yang provokator pasti ada. Itu perlu dipisah-pisahkan. Jadi saya kira tidak ada masalah,” ujar Luhut.
ADVERTISEMENT
Luhut mengungkapkan potensi investasi di Rempang sangat bagus. Di Rempang, Xinyi Group akan membangun kawasan industri Photovoltaic atau panel surya. Ia optimistis investor tidak akan mundur akibat ricuh relokasi masyarakat di sana.
“Investasi photovoltaic jadi solar panel dan jadi semi konduktor kan bagus. Hanya sekali lagi jangan dihubungkan ada perusahaan sini dan sebagainya kan enggak ada itu, semua sangat terbuka,” tutur Luhut.
Luhut juga memastikan pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) tidak akan dicabut. Sehingga perlu diperbaiki jika ada kekeliruan.
Sebelumnya, Deputi III Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Elen Setiadi, mengungkapkan Malaysia juga berusaha merayu Xinyi Group agar mau berinvestasi membangun pabrik mereka di Johor.
"Ini kan PM Anwar Ibrahim juga meniru gaya-gaya Presiden Jokowi dalam mengundang investor ke negaranya. Bisa dibilang copy paste lah," tutur Elen Setiadi dalam perbincangan dengan media di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (14/9).
ADVERTISEMENT
“Kalau kita lambat, rayuan Malaysia ini kan gencar. Apa yang kita lakukan kayak (pemberian) insentif, di Johor juga ada iming-iming itu," sambungnya.
Sementara itu, menurut Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, investasi di Rempang akan berdampak positif terhadap capaian pendapatan negara, serta dampaknya juga dapat dirasakan oleh masyarakat berupa lapangan kerja yang melimpah.
"Kalau ini lepas, itu berarti potensi capaian PAD (pendapatan asli daerah) dan penciptaan lapangan pekerjaan untuk saudara-saudara kita di sini akan hilang," jelasnya.