Mahathir Ajak Pengusaha RI Investasi di Malaysia

29 Juni 2018 21:24 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Joint Press Statement Jokowi-Mahathir. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Joint Press Statement Jokowi-Mahathir. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ketua Indonesia-Malaysia Business Council (IMBC) Tanri Abeng membeberkan isi pertemuan antara Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad dengan komunitas pengusaha RI-Malaysia yang digelar tertutup di Hotel Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Jumat, (29/6).
ADVERTISEMENT
Tanri mengatakan, Mahathir membuka pintu untuk pengusaha Indonesia investasi di Malaysia, namun mesti memiliki capital formation yang cukup.
"Tun juga mengatakan tentu harus ada capital formation, kita ketahui sumber dana di Malaysia lebih besar daripada di Indonesia, biayanya juga lebih murah, tapi kan masuk ke sana kita tidak begitu gampang," ujar Tanri di lokasi, Jumat (29/6).
"Jadi, harus kita tingkatkan kapasitas itu sendiri, kemampuan itu," imbuhnya.
Tanri menjelaskan, atas dasar itulah, dia pun sebagai Ketua IMBC, mendorong perusahaan Indonesia masuk ke Malaysia untuk membangun kemitraan dengan perusahaan Malaysia.
"Saya mendorong supaya Indonesia masuk ke Malaysia bermitra dengan perusahaan Malaysia, dan perusahaan Malaysia juga jangan hanya masuk ke Indonesia sendiri, tidak bersama-sama pengusaha Indonesia. Itu saya promosikan. Jadi, kemitraan kita bangun," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Soal komoditas priotitas untuk investasi di Malaysia, Tanri menuturkan industri sawit dan tekstil bisa menjadi pilihan. Sebab di dua industri tersebut, Indonesia di atas Malaysia.
"Kalau ke Malaysia saya kira sebenarnya sawit itu kan dari Indonesia, kalau mau membangun industrinya mungkin bisa di Malaysia. Tetapi, pemodalnya dari Indonesia dong, karena dia yang punya bahan baku," tuturnya.
"Yang kedua, mungkin di industri tekstil misalnya, kita jauh lebih maju dari Malaysia," tegas dia.
Dalam pertemuan itu turut hadir beberapa tokoh nasional, seperti Menteri Ketenagarakerjaan Hanif Dhakiri, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, Ketua MPR RO Zulkifli Hasan, serta Ketua Umum PPP Romahurmuziy.