Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Mangkuk Ayam Jago Laris Manis di Tahun Babi Tanah
5 Februari 2019 15:26 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:05 WIB
ADVERTISEMENT
Penjualan pernak-pernik Imlek hingga hari H masih banyak dicari, seperti mangkuk ayam jago tempo dulu.
Satu-satunya pedagang yang menjual mangkuk ayam jago di Kawasan Glodok, Jakarta Barat, adalah Maman.
ADVERTISEMENT
Sekitar pukul 12.30 WIB, Maman tengah asyik menata lapaknya, meletakkan berbagai dagangannya sambil sesekali membersihkan mangkuk-mangkuk berukuran sekitar 15-20 centimeter (cm) tersebut.
“Penjualannya masih ramai, ini barang musiman. Dulu kan shio ayam, orang-orang pada beli, tapi sampai sekarang masih tetep ramai kok,” ucapnya kepada kumparan saat ditemui di Jalan Pancoran, Glodok, Jakarta Barat, Selasa (5/2).
Tidak hanya mangkuk ayam jago, Maman juga menjual cangkir dan piring ayam jago. Ia membanderolnya dari Rp 15 ribu - Rp 80 ribu per jenis.
“Kalau cangkir yang paling disukai itu yang ada tutupnya Rp 35 ribu satunya (per satuan),” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Maman mengakui, hari raya Imlek ini cukup mendongkrak penjualannya hingga 2 kali lipat.
“Ya kalau dari sisi pendapatan dibanding hari biasa, kalau hari besar seperti ini naik 2 kali lipat lah,” katanya.
Ia mengaku, dapat meraup hingga puluhan juta per bulan saat Imlek dan Natal.
"Kalau tahun baru, terus Imlek, Natal itu per hari Rp 500 ribu, tapi kalau jualan kan enggak tentu. Kalau hari biasa sekitar Rp 300 ribu per hari ," katanya.
Menariknya, kata Maman, meskipun pada perayaan Imlek tahun ini adalah shio Babi Tanah tetapi penjualan mangkuk ayam jago masih laris manis.
"Kalau masalah barang, musiman. Tahun shio ayam waktu itu (laris), (shio Babi Tanah) masih tetap laris sampai sekarang," jelasnya.
ADVERTISEMENT