Matahari Department Store (LPPF) Tebar Dividen Rp 300 per Saham

10 April 2025 17:05 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Matahari Departement Store (LPPF) secara resmi membuka gerai barunya di AEON Deltamas, Cikarang  Jumat (22/3/2024). Foto: Dok. Matahari.
zoom-in-whitePerbesar
Matahari Departement Store (LPPF) secara resmi membuka gerai barunya di AEON Deltamas, Cikarang Jumat (22/3/2024). Foto: Dok. Matahari.
ADVERTISEMENT
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) hari ini, Kamis (10/4), menyetujui pembagian dividen tunai dari laba bersih tahun buku 2024 sebesar Rp 300 per saham.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pembagian dividen tunai final perseroan akan dilakukan pada 29 April 2025 dengan mengacu pada Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No. Kep00023/BEI/03-2015.
"Perseroan akan melaksanakan pembagian dividen tunai final dari laba bersih perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2024 (Dividen Final) sebesar Rp 300 per saham," kata Sekretaris Perusahaan Matahari Department Store, Susanto, dikutip Kamis (10/4).
Dividen final perseroan akan dibagikan kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 23 April 2025 sampai dengan pukul 16.00 WIB (tanggal pencatatan).
Selain itu, RUPST Matahari juga menyetujui pembelian kembali (buyback) atas saham-saham yang telah dikeluarkan oleh perseroan, yang akan dilakukan atas sebanyak-banyaknya 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan.
ADVERTISEMENT
Jumlah biaya yang akan dikeluarkan untuk pelaksanan pembelian kembali saham adalah maksimal Rp 150 miliar. Pembelian kembali saham direncanakan akan dilaksanakan paling lama 12 bulan terhitung setelah perseroan memperoleh persetujuan dari rapat.
Sebelumnya, Matahari membukukan total penjualan sebesar Rp 12,3 triliun, turun 2,0 persen dibandingkan 2023, dengan SSSG menurun sebesar 1,7 persen. Namun, laba bersih perseroan meningkat sebesar 22,5 persen menjadi Rp 828 miliar.
CEO Matahari, Monish Mansukhani, mengatakan meskipun belanja konsumen kelas menengah melambat, pencapaian perseroan di 2024 menunjukkan dedikasi kami terhadap profitabilitas.
"Sembari menyempurnakan strategi untuk 2025, kami terus memprioritaskan penguatan fundamental ekonomi perusahaan dan menyempurnakan produk kami guna memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan," katanya dalam keterangan resmi.
Hal ini, kata dia, mencerminkan tantangan yang terus berlanjut dalam belanja konsumen, terutama selama musim Lebaran dan pada kuartal keempat. Meskipun demikian, margin kotor membaik menjadi 34,6 persen, naik dari 34,2 persen di 2023, didorong oleh kehadiran produk-produk yang lebih baru.
ADVERTISEMENT
Perbaikan ini, bersama dengan efisiensi dalam biaya operasional dan keuangan, membantu mengatasi perlambatan penjualan dan menghasilkan EBITDA sebesar Rp 1,4 triliun, turun tipis 0,9 persen dari tahun lalu.
Sepanjang 2024, Matahari berfokus pada beberapa inisiatif strategis, termasuk pengembangan merek eksklusif untuk menarik konsumen muda dan modern. SUKO terus berkembang dengan jangkauan di 79 gerai, sementara ZES, merek eksklusif terbaru, resmi diluncurkan pada kuartal keempat 2024 untuk menyasar konsumen yang sadar fesyen.
Matahari juga mengoptimalkan portofolio gerainya dengan memangkas 13 gerai yang berkinerja buruk, sehingga menghasilkan peningkatan EBITDA sebesar Rp 13 miliar. Di sisi bisnis online, Matahari memperluas ragam produknya dengan menggandeng sejumlah merek konsinyasi, yang berkontribusi sebesar 41 persen terhadap total bisnis konsinyasi Matahari.
ADVERTISEMENT