Melihat Bandara YIA yang Bikin Utang Angkasa Pura I Membengkak

19 Desember 2021 12:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA). Foto: Michael Agustinus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA). Foto: Michael Agustinus/kumparan
ADVERTISEMENT
Yogyakarta International Airport atau Bandara YIA, bandara internasional di Kulon Progo yang sempat disebut Presiden Jokowi sebagai salah satu bandara terbaik di Indonesia, jadi salah satu penyebab membengkaknya utang PT Angkasa Pura I (Persero).
ADVERTISEMENT
Traffic penumpang Bandara Baru Yogyakarta (YIA) sepanjang Januari-November 2021 (11 bulan) tercatat hanya 1,2 juta penumpang. Untuk ukuran bandara baru dengan kapasitas 20 juta penumpang per tahun, traffic penumpang yang tercatat hingga November tersebut memang masih sangat jauh dari kapasitas.
Utang Angkasa Pura I kepada kreditur dan investor per November 2021 mencapai Rp 28 triliun. Beban utang AP I meningkat karena sejumlah bandara baru yang dikelolanya sepi penumpang.
Suasana di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA). Foto: Michael Agustinus/kumparan
Suasana di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA). Foto: Michael Agustinus/kumparan
kumparan baru-baru ini melihat langsung suasana Bandara YIA. Pada Kamis (16/12) lalu, kumparan tiba di Bandara YIA pukul 13.20 WIB. Keluar dari garbarata, ornamen-ornamen menyambut di terminal kedatangan. Dinding kaca membuat bandara terang di siang hari, tak membutuhkan banyak lampu. Ruangan luas membuat bandara lenggang.
ADVERTISEMENT
Berjalan keluar, berbagai karya seni menghiasi bandara. Ada deretan mobil-mobil klasik, patung kereta kuda, atap kaca yang menyerupai motif batik, hingga hiasan bermotif batik di pintu.
Krisna, salah satu anggota rombongan yang bersama kumparan, kebetulan sempat bermukim di Yogyakarta. Ia menuturkan, dirinya lebih senang naik kereta api ketimbang pesawat dari Bandara YIA.
Suasana di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA). Foto: Michael Agustinus/kumparan
Suasana di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA). Foto: Michael Agustinus/kumparan
Penyebabnya, perjalanan dari pusat kota Yogyakarta ke Bandara YIA memakan waktu hingga 1,5 jam. Jarak pusat Kota Yogyakarta ke Bandara YIA di Kabupaten Kulon Progo sekitar 40 kilometer (km).
Sedangkan Stasiun Tugu dan Lempuyangan berada di pusat kota Yogyakarta, tak perlu menempuh perjalanan sampai 1,5 jam. Menurut Krisna, perjalanan selama 1,5 jam sejauh 40 km itu tidak praktis bagi warga Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
"Capek perjalanan ke bandara. Belum lagi biaya naik taksinya ke bandara," ujarnya.
Suasana di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA). Foto: Michael Agustinus/kumparan
Suasana di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA). Foto: Michael Agustinus/kumparan
kumparan merasakan sendiri perjalanan lebih dari 1 jam dari Bandara YIA ke Kota Yogyakarta. Pada pukul 13.37 WIB, rombongan yang bersama kumparan berangkat dari Bandara YIA menuju sebuah restoran di Jalan DI Panjaitan, Yogyakarta. Dengan kondisi jalan lancar, rombongan baru tiba pukul 14.52 WIB.
Krisna yang kerap bolak-balik Jakarta-Yogyakarta menambahkan, dia harus naik taksi 1,5 jam lagi ketika sampai di Jakarta karena Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng juga jauh dari pusat kota.
Suasana di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA). Foto: Michael Agustinus/kumparan
Suasana di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA). Foto: Michael Agustinus/kumparan
Jika dihitung-hitung, total waktu perjalanan dari pusat kota Yogyakarta ke pusat kota Jakarta dengan pesawat mencapai hampir 4,5 jam. Rinciannya adalah 1,5 jam perjalanan dari Kota Yogyakarta ke Bandara YIA, naik pesawat 1 jam 20 menit, lalu perjalanan dari Bandara Soetta ke pusat kota Jakarta selama 1,5 jam. "Belum lagi waktu untuk menunggu pesawat di bandara," ucap Krisna.
ADVERTISEMENT
Sebagai pembanding, naik kereta api dari Yogyakarta ke Jakarta dengan kereta memakan waktu paling cepat 7,5 jam. "Tapi dari segi biaya jauh lebih murah," kata Krisna.
Ia biasa naik kereta malam, sehingga tiba di Jakarta pada pagi hari. "Enggak perlu jalan jauh ke bandara. Tinggal tidur saja di dalam kereta. Pagi sampai di Jakarta," tuturnya.
Meski Bandara YIA tergolong bagus, ternyata ada faktor lain yang membuat banyak warga Yogyakarta enggan bepergian dengan pesawat dari bandara tersebut.