Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Orias Petrus Moedak resmi menjadi Direktur Utama PT Inalum (Persero), menggantikan Budi Gunadi Sadikin yang ditarik menjadi Wakil Menteri BUMN. Orias diangkat sebagai Dirut PT Inalum melalui keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dilakukan hari ini di Kementerian BUMN.
ADVERTISEMENT
Lantas siapa Orias Petrus?
Pria kelahiran Kupang, NTT, 26 Agustus 1967 itu merupakan profesional yang besar di sektor jasa keuangan. Namun, ia sudah tidak asing di perusahaan pelat merah. Menurut catatan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dipublikasikan KPK, total kekayaan Orias pada tahun 2018 sebesar Rp 12,58 miliar.
Orias sendiri mengawali karier sebagai senior auditor di Ernst&Young (EY), perusahaan jasa auditor yang masuk kategori Big Four.
Ia pun keluar masuk perusahaan swasta maupun BUMN. Ia pernah di Bahana Sekurities sebagai Direktur Corporate Finance. Kemudian menjadi Managing Director Danareksa Sekuritas pada 2003-2008. Ia pun sempat berkarier di Singapura sebagai Investment Banking. Kemudian, ia balik ke Indonesia karena 'ditarik' oleh Direktur Utama Pelindo II saat itu, RJ Lino.
ADVERTISEMENT
Orias yang berlatar belakang keuangan diminta membantu Lino untuk menjadi Direktur Keuangan Pelindo II (2014-2016). Di sini ia harus mengelola perusahaan pengelola pelabuhan terbesar di Indonesia itu, termasuk menghadapi berbagai protes dari serikat pekerja.
Ketika RJ Lino terpental dari posisi Dirut Pelindo II, Orias pun ikutan tergusur. Bukannya turun, ia malah dipromosikan sebagai Direktur Utama Pelindo III, sesama BUMN operator pelabuhan (2016-2017).
Ia hanya bertahan 1 tahun di sana. Karier Orias pun berpindah industri, namun masih di BUMN. Kali ini sebagai Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA), BUMN pertambangan batu bara. Lagi-lagi, pria penyandang gelar Sarjana Akuntansi Universitas Padjajaran ini hanya menjabat 1 tahun dan berpindah ke induk Bukit Asam, yakni PT Inalum (Persero). Jabatannya masih sama, Direktur Keuangan Inalum. Hanya 9 bulan di Inalum, Orias tepatnya pada Desember 2018 dipercaya sebagai Wakil Direktur Utama PT Freeport Indonesia, di mana Inalum memiliki saham mayoritas di sana (51,2 persen).
ADVERTISEMENT
Belum 1 tahun, Orias hari ini memperoleh promosi menjadi Direktur Utama Inalum, holding dari BUMN pertambangan.
Usai dilantik, Orias mengaku mendapat perintah dari Erick agar mengemban amanah dengan baik dan melanjutkan capaian-capaian positif Inalum .
"Jalankan amanah, apa yang sudah ada kita lanjutkan," kata Orias di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (25/11).
Salah satu yang perlu segera dilanjutkan adalah penyelesaian akuisisi 20 persen saham PT Vale Indonesia.
"Hal-hal lain melanjutkan yang sudah ada sesuai dengan visi misi Inalum," ujarnya.