Mengenal Terra LUNA, Aset Kripto Buatan Milenial Asal Korsel

13 Mei 2022 11:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo Terra LUNA. Foto: sdx15/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Logo Terra LUNA. Foto: sdx15/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Aset Kripto Terra LUNA tengah menjadi sorotan. Pasalnya, harga aset kripto tersebut terjun bebas dalam waktu sepekan.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data CoinmarketCap, Jumat (13/5) pukul 10.47 WIB, Terra LUNA diperdagangkan pada USD 0.009501 atau setara Rp 138,83 per koin. Padahal sepekan lalu, harganya menyentuh USD 81,04 atau setara Rp 1.184.310 per koin.
Lantas, apa itu Terra LUNA? Aset kripto bernama Terra dengan kode dagang LUNA diproduksi dengan tujuan menciptakan ekosistem pembayaran digital terdesentralisasi menggunakan Stablecoin.
Aset kripto Terra lahir di tahun 2018 dengan dukungan Terra Alliance, 15 perusahaan e-commerce besar di Asia yang secara kolektif memproses USD 25 miliar dalam volume transaksi tahunan dan 45 juta pengguna.
Terra memiliki ambisi untuk memfasilitasi adopsi massal mata uang kripto dengan menciptakan aset asli digital yang stabil terhadap harga mata uang fiat utama dunia.
ADVERTISEMENT
LUNA sendiri merupakan token platform Terra dan digunakan dalam penerbitan stablecoin (TerraSDR), sebagai mekanisme stabilitas harga serta untuk staking dan tata kelola jaringan.
Ilustrasi aset kripto Tera LUNA. Foto: terra luna crypto
Untuk menstabilkan nilai TerraSDR dengan mata uang yang dipatoknya masing-masing, pengguna dapat menukarkan token LUNA untuk ditukar dengan TerraSDR dan sebaliknya.
Terra LUNA sendiri dikembangkan oleh Terra Labs di Korea Selatan oleh Daniel Shin dan Do Kwon. Pada saat itu, Kwon menjabat sebagai CEO Terraform Labs.
Sebelum mengembangkan Terra, Shin ikut mendirikan dan memimpin Ticket Monster, atau dikenal sebagai TMON, platform e-commerce utama Korea Selatan.
Dia kemudian mendirikan Fast Track Asia, sebuah inkubator startup yang bekerja dengan para pengusaha untuk membangun perusahaan yang berfungsi penuh.
Kwon sebelumnya mendirikan dan menjabat sebagai CEO Anyfi, sebuah startup yang menyediakan solusi jaringan mesh nirkabel terdesentralisasi. Dia juga bekerja sebagai insinyur perangkat lunak untuk Microsoft dan Apple.
ADVERTISEMENT