Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Menteri Perindustrian (Menperin ) Agus Gumiwang Kartasasmita hari ini melakukan pertemuan dengan industri otomotif asal China, Beijing Automotive Group Co Ltd (BAIC ). Dalam kesempatan tersebut, Menperin mengajak BAIC untuk memproduksi truk listrik di Indonesia serta kendaran lainnya di bawah naungan grup.
ADVERTISEMENT
BAIC Group saat ini memproduksi berbagai kendaraan, termasuk mobil penumpang, kendaraan komersial, kendaraan militer, dan kendaraan energi baru (NEV). Tak hanya itu, BAIC juga memiliki usaha patungan dengan Mercedes-Benz (Beijing Benz Automotive Co., Ltd. (BBAC); dengan Hyundai (Beijing Hyundai Motor Co., Ltd), dan dengan Chevrolet (BAIC GM).
BAIC Group melalui anak usahanya, Beiqi Foton Motor Co, telah melakukan kerja sama dengan National Assemblers untuk memproduksi merek Foton yang akan menjadi produksi truk listrik pertama di Indonesia.
"Pemerintah Indonesia menyampaikan apresiasi kepada BAIC Group atas rencana salah satu anak perusahaannya yaitu Beiqi Foton Motor yang telah melakukan kerja sama dengan National Assemblers untuk memproduksi merek Foton yang akan menjadi produksi truk listrik pertama di Indonesia," ujar Agus di Park Hyatt Beijing, China, Kamis (13/6).
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, pada 26 Januari 2024 PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (Indomobil) sudah menjalin kerja sama dengan Beiqi Foton Motor Co (Foton Motor). Nantinya, Indomobil ditunjuk sebagai distributor dan perakit Foton Motor, yang juga mendistribusikan dan merakit kendaraan niaga listrik Foton Motor di Indonesia.
Agus menjelaskan, proses perakitan di Indonesia dapat memanfaatkan skema kerja sama dengan general assembler untuk melakukan uji pasar di Indonesia, sebagaimana yang telah dilakukan oleh Foton dan perusahaan perakitan lokal.
Untuk menarik investor di sektor otomotif di Indonesia, saat ini pemerintah Indonesia telah mengeluarkan program insentif yaitu bebas bea masuk dan PPnBM dengan komitmen produksi. Industri bisa mendapatkan bea masuk sebesar 0 persen dan PPnBM sebesar 0 persen untuk melakukan tes pasar di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Kementerian Perindustrian akan mendukung dan mengawal proses investasi BAIC di Indonesia agar berjalan lancar," pungkas Menperin.