Moody's Turunkan Prospek Kredit AS Jadi Negatif, Anak Buah Joe Biden Geram

11 November 2023 16:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lembaga pemeringkat Moody's Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Lembaga pemeringkat Moody's Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
Moody's Investor Service menurunkan prospek peringkat kredit Amerika Serikat (AS) dari stabil menjadi negatif pada Jumat (10/11). Alasan utama di pangkasnya prospek kredit AS karena defisit fiskal yang besar dan penurunan keterjangkauan utang.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, Sabtu (11/11) Moody's adalah lembaga keuangan kedua yang menurunkan peringkat kredit pemerintah AS. Lembaga pertama yang menurunkan prospek kredit AS adalah Fitch.
"Alasan penurunan ini karena defisit fiskal yang besar dan penurunan keterjangkauan utang," tulis laporan itu.
Di sisi lain, polarisasi politik yang terus terjadi di Kongres meningkatkan risiko anggota parlemen tidak akan mencapai konsensus mengenai rencana fiskal. Guna memperlambat penurunan keterjangkauan utang AS.
Turunnya prospek kredit AS membuat sejumlah investor melakukan aksi jual yang membuat harga obligasi AS terjun ke level terendah dalam 16 tahun terakhir.
"Respons kebijakan signifikan apa pun yang mungkin dapat kita lihat terhadap penurunan kekuatan fiskal ini mungkin tidak akan terjadi hingga tahun 2025 karena realitas kalender politik tahun depan," kata Wakil Presiden Senior Moody's, William Foster.
Presiden US, Joe Biden bersama Presiden Jokowi di G20 India. Foto: Reuters/Pool
Tak lama usai Moody's mengeluarkan pernyataan itu, Juru Bicara Gedung Putih Karine Jean Pierre mengatakan perubahan tersebut adalah konsekuensi lain dari ekstremisme dan disfungsi Partai Republik di Kongres.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Wakil Menteri Keuangan AS Wally Adeymo mengatakan pihaknya tidak setuju dengan pernyataan Moody's.
"Meski pernyataan Moody's mempertahankan peringkat Aaa Amerika Serikat, kami tidak setuju dengan pergeseran ke pandangan negatif. Perekonomian Amerika tetap kuat, dan sekuritas Treasury adalah aset aman dan likuid terkemuka di dunia,” Adeyemo dalam sebuah pernyataan.
Adeyemo mengatakan pemerintahan Biden telah menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan fiskal. Termasuk melalui langkah-langkah pengurangan defisit senilai lebih dari USD 1 triliun yang termasuk dalam perjanjian bulan Juni dengan Kongres mengenai peningkatan batas utang AS. Serta proposal Biden untuk mengurangi defisit hampir USD 2,5 triliun selama satu dekade mendatang.