Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Naik KRL, Erick Thohir dan Maruarar Cek Hunian TOD Perumnas
27 November 2024 16:28 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait meninjau hunian berkonsep transit oriented development (TOD) garapan BUMN Perumnas.
ADVERTISEMENT
Erick Thohir dan Menteri PKP yang akrab disapa ARA itu meninjau sejumlah hunian, di antaranya Samesta Mahata Margonda di Depok dan Samesta Mahata Margonda yang terhubung dengan stasiun Pondok Cina.
Kemudian mereka melanjutkan perjalanan ke TOD Perumnas selanjutnya yaitu Samesta Mahata Tanjung Barat yang terhubung dengan stasiun Tanjung Barat. Dalam perjalanannya ke Tanjung Barat, keduanya menggunakan KRL.
Ara mengatakan pasar dari hunian tersebut mencakup masyarakat kelas bawah, menengah dan atas.
“Di sini kita mengecek dari Perumnas, dikatakan ini adalah satu proyek yang cukup berhasil. Di sini ada yang dua, masyarakat di bawah, sedang, sama di atas,” kata Ara di Samesta Mahata Margonda, Depok, Jawa Barat, pada Rabu (27/11).
Ara menemukan masih ada unit yang dipasarkan untuk masyarakat menengah atas masih kosong. “Jadi itu yang kita cek. Justru yang di atasnya yang masih kosong,” kata Ara.
ADVERTISEMENT
Untuk yang masih kosong, merupakan unit dengan pangsa pasar kelas menengah atas yang memiliki harga Rp 1 miliar per unit. Saat ini tingkat keterisiannya baru 60 persen.
Ara bilang, saat ini unit yang banyak diminati di Samesta Mahata Margonda adalah unit untuk masyarakat menengah bawah. Maka dari itu penting untuk membaca pangsa pasar.
“Jadi di sini penting sekali ketepatan membaca market. Ternyata market di sini yang paling diminati yang bawah, baru yang di tengah, baru yang di atas,” lanjutnya.
Dalam kunjungan tersebut Ara juga masih menemukan area komersial yang belum terisi penuh. Menurutnya, perlu terobosan agar para penghuni bisa mengakses kebutuhan dengan mudah.
“Menurut saya area komersial ini masih banyak yang kosong. Sehingga, ini kan fasilitas, apalagi musim hujan. Supaya nanti orang yang tinggal di sini, kalau mau makan atau mau apa, beli keperluan, tidak perlu keluar. Jadi saya lihat ini sudah cukup lama, bisa ada terobosan,” jelas Ara.
ADVERTISEMENT