Nasib Blok Corridor dan Jabung Setelah 2023 Belum Diputuskan

27 Desember 2018 20:20 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ladang minyak (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ladang minyak (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Pemerintah belum memutuskan nasib Blok Corridor di Kabupaten Muba, Sumatera Selatan. Kontrak perusahaan migas asal Amerika Serikat (AS), ConocoPhilips, di ladang gas dengan produksi terbesar ketiga di Indonesia ini habis pada 2023.
ADVERTISEMENT
Begitu juga dengan Blok Jabung di Jambi yang dikelola oleh PetroChina, kontraknya berakhir pada 2023.
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar meminta semua pihak untuk bersabar menunggu keputusan terkait Blok Corridor. Dia sendiri enggan menjelaskan kenapa blok ini masih saja digantung. Pun dengan Blok Jabung yang juga terminasi pada 2023.
"Insyaallah akan selesaikan blok Jabung dan Blok Corridor secepatnya. Sabar," kata dia saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (27/12).
Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar. (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar. (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
Sebenarnya ada tiga blok migas yang habis pada 2023, selain Blok Jabung dan Blok Corridor, ada juga Blok Rimau. Blok Rimau telah diputuskan jatuh ke tangan operator eksisting yaitu PT Medco E&P Indonesia.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan, Blok Corridor dan Blok Jabung masih dievaluasi pihaknya. Para operator eksisting pun sudah mengajukan proposal agar kontraknya diperpanjang. Dwi menargetkan nasib kedua blok ini diputuskan awal tahun depan.
ADVERTISEMENT
"Masih (evaluasi). SKK Migas dan Kementerian ESDM kan akan membawa pandangan bagi pemerintah, nah mereka pandangan dari investor, kan pasti ada titik temunya. Jabung masih kita review, peminatnya utama PetroChina (operator eksisting)," kata dia.
Per Semester I 2018, produksi gas Blok Corridor mencapai 841 MMSCFD, hanya kalah dari Blok Mahakam (916 MMSCFD) dan Tangguh (1.049 MMSCFD).
Blok Jabung juga masuk 10 besar dalam produksi minyak maupun gas. Blok yang dioperasikan oleh BUMN perminyakan China ini menghasilkan minyak 14.302 BOPD dan gas 158 MMSCFD.