Nomor Seri Uang Mahar Kaesang ke Erina Unik, Bagaimana Cara Dapatnya?

Prosesi akad nikah putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep dengan Erina Gudono, melalui layar di Royal Ambarrukmo, Sleman, D.I Yogyakarta, Sabtu (9/12/2022). Foto: Agus Suparto/Istana Presiden

Pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Sofia Gudono ramai diperbincangkan publik, salah satunya mengenai mahar berupa seperangkat alat salat dan uang tunai senilai Rp 300.000.

Namun mahar pernikahan Kaesang-Erina tidak sembarang uang tunai, pecahan Rp 100.000 sebanyak tiga lembar tersebut memiliki nomor seri spesial yang sangat unik, yaitu mencantumkan inisial nama dan tanggal lahir kedua mempelai serta tanggal pernikahannya.

Foto mahar uang tunai tersebut viral di media sosial Twitter. Dalam foto yang diterima kumparan, uang pecahan Rp 100.000 pertama memiliki nomor seri KSP 251294, lalu lembaran kedua yaitu ESG 111296, dan terakhir KSE 101222.

Pertanyaan pun muncul mengenai bagaimana cara mendapatkan uang tunai dengan nomor seri cantik tersebut, apakah pihak Kaesang-Erina memesan langsung kepada Bank Indonesia (BI) atau Peruri, atau melalui kolektor uang nomor seri cantik.

Dikonfirmasi mengenai nomor seri unik dalam uang tunai mahar pernikahan Kaesang-Erina, Head of Corporate Secretary Peruri Adi Sunardi enggan berkomentar mengenai hal tersebut, lantaran BI yang dinilai memiliki wewenang lebih.

"Terkait hal tersebut bisa dikonfirmasi ke Bank Indonesia ya, Peruri dalam hal ini tidak memiliki kewenangan untuk menjawab hal tersebut. Terima kasih sebelumnya," ujar Adi saat dihubungi kumparan, Selasa (13/12).

Sementara itu, dihubungi secara terpisah, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono hingga saat ini juga belum buka suara mengenai mahar uang tunai Kaesang-Erina yang memiliki nomor seri unik.

Adapun sejauh ini, BI memang tidak melayani pesanan nomor seri unik secara khusus dan terbuka kepada masyarakat. Namun, BI dapat melayani pesanan uang rupiah berupa uang kertas bersambung (uncut banknotes), dengan nomor seri yang tidak bisa ditentukan.

Di sisi lain, saat ini sudah banyak masyarakat, atau lebih tepatnya disebut sebagai kolektor, yang melakukan jual-beli uang tunai yang memiliki nomor seri unik dan khas. Para kolektor ini biasa melakukan transaksinya secara langsung bahkan sudah tersebar di e-commerce.