OJK Minta Industri Fintech Bantu Prabowo Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

12 November 2024 13:26 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar dalam acara Indonesia Fintech Summit & Expo 2024, Selasa (12/11). Foto: Muhammad Fhandra Hardiyon/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar dalam acara Indonesia Fintech Summit & Expo 2024, Selasa (12/11). Foto: Muhammad Fhandra Hardiyon/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar meminta industri fintech untuk membantu Presiden Prabowo Subianto mengejar target pertumbuhan ekonomi 8 persen. Menurutnya, industri fintech memiliki kontribusi besar terhadap ekonomi nasional.
ADVERTISEMENT
"Yang pasti kami mendorong dengan fasilitasi kebijakan, pengaturan dan juga upaya pengembangan penguatan yang tepat untuk meningkatkan target-target tadi," kata Mahendra dalam acara Bulan Fintech Nasional 2024 di Mal Kota Kasablanka, Selasa (12/11).
Mahendra mengatakan, hingga saat ini, total nilai pinjaman yang disalurkan oleh industri fintech tembus Rp 700 triliun. Dana tersebut banyak dinikmati oleh pelaku UMKM yang belum tersentuh akses layanan perbankan.
Presiden Prabowo Subianto (kanan) didampingi Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Stella Christie (kiri) melakukan anggota United States United States Indonesia Society (Usindo) di Washington DC, Amerika Serikat, Senin (11/11/2024). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Di samping itu, keberadaan industri fintech juga sudah berkontribusi terhadap peningkatan literasi dan inklusi masyarakat. Dalam hal ini fintech membantu UMKM maupun masyarakat yang kesulitan dalam mengakses permodalan melalui perbankan.
"Nah dengan fintech ini yang masuk dengan konvergensi yang semakin baik juga dengan industri-industri jasa keuangan yang ada, akan benar-benar memfasilitasi meningkatkan besaran dari inklusi literasi tadi, maupun juga kontribusi dari masing-masing industri terhadap produk domestik bruto," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Mahendra meminta industri fintech untuk terus meningkatkan kontribusinya terhadap pelaku UMKM maupun masyarakat yang kesulitan memperoleh akses layanan perbankan.
"Misalnya, dalam aspek peningkatan literasi dan inklusi, jelas bahwa semakin tinggi tingkat literasi dan kemudian inklusi keuangan dari masyarakat Indonesia. Utamanya yang sampai saat ini masih harus ditingkatkan, maupun juga dalam konteks meningkatkan kontribusi dari masing-masing industri di sektor jasa keuangan," katanya.