Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
OJK Sebut Ada 3 Investor Asing yang Bakal Caplok Multifinance RI, Ada China?
18 Agustus 2023 15:38 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Otoritas Jasa Keuangan (OJK ) mengungkapkan adanya tiga investor asing yang bakal mengakuisisi perusahaan pembiayaan (multifinance ) Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan OJK, Agusman, menyebut tiga investor tersebut berasal dari Singapura dan Thailand.
"Kita sejauh ini sudah proses ada dua dari Singapura dan satu dari Thailand," kata Agusman di Kantor OJK Jumat (18/8).
Agusman menjelaskan, satu permintaan akuisisi dari Singapura sudah selesai. Sementara lainnya masih dalam proses.
"Satu dari Singapura sudah selesai, tuntas. Satu dari Thailand kita merubah efektivitas masuk dananya, dan sedang dipantau oleh teman-teman, tapi persetujuan dari kita sudah ada," terang dia.
Lebih lanjut, Agusman mengaku investor China belum tercatat ingin mengakuisisi multifinance dalam negeri. "Dari China kita belum lihat ada aplikasi (pengajuan)," imbuhnya.
Sebelumnya, OJK sempat menyampaikan tren banyak negara asing yang membidik bank lokal. Lembaga keuangan itu membantah adanya investor asing yang keluar dari pasar keuangan Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Terkait pertanyaan investor asing malah saya kaget, dari mana nih saya kaget investor asing yang mengundurkan diri. Ada yang dari Jepang, Korea Selatan, bahkan negara tetangga Singapura sudah meningkat untuk bisa melakukan akuisisi bank lokal misalnya gitu,” ujar Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK, Selasa (4/7).
Dian juga menjelaskan penggerak utama pasar modal ialah industri perbankan. Menurutnya, industri perbankan sangat menarik perhatian pihak asing.
“Tidak ada kekurangan confidence, kalau lihat secara keseluruhan mereka sedang memacu bank-bank asing di Indonesia saat ini,” katanya.