OJK: Sektor Jasa Keuangan Masih Stabil di Tengah Ketidakpastian Global

10 Juni 2024 15:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menyampaikan pandangannya dalam Risk and Governance Summit 2023 di Jakarta, Kamis (30/11/2023). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menyampaikan pandangannya dalam Risk and Governance Summit 2023 di Jakarta, Kamis (30/11/2023). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar mengatakan, Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK Bulanan Mei 2024 menilai sektor jasa keuangan masih terjaga stabil.
ADVERTISEMENT
Hal ini didukung oleh tingkat permodalan yang kuat dan likuiditas memadai di tengah ketidakpastian global akibat masih tingginya tensi geopolitik, potensi meluasnya perang dagang, serta kinerja perekonomian global yang masih di bawah ekspektasi.
"Tensi perang dagang kembali meningkat akibat kenaikan tarif Amerika Serikat dan beberapa negara Amerika Latin terhadap produk-produk dari Tiongkok baik produk green technology, IT, maupun besi dan baja," ujar Mahendra dalam konferensi pers RDK OJK Bulanan Mei 2024 secara virtual pada Senin (10/6).
Di Amerika Serikat, tekanan inflasi kembali mereda di tengah moderasi pasar tenaga kerja dan kinerja sektor real sehingga mendorong meredanya tekanan di pasar keuangan global.
Sementara, otoritas moneter di Eropa diperkirakan akan lebih akomodatif untuk mendorong perekonomian yang lemah di tengah tingkat inflasi yang terus merendah.
ADVERTISEMENT
"Di Tiongkok, menyikapi indikasi masih melemahnya kinerja perekonomian, Bank Sentral mengambil langkah akomodatif sejalan dengan pemerintahnya yang menerbitkan insentif fiskal yang agresif yang dibiayai oleh penerbitan special long term bond sebesar Chinese Yuan 1 triliun atau sekitar 138 miliar dolar," kata Mahendra.
"Di perekonomian domestik, pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama 2024 lebih tinggi dari ekspektasi pasar didorong oleh pengeluaran pemerintah dan lembaga non profit yang melayani rumah tangga atau yang dikenal dengan singkatan LNPRT," ujarnya.