Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Harga tes PCR dan swab antigen berangsur mengalami penurunan harga. Kedua jenis tes ini masih menjadi standar yang digunakan untuk testing COVID-19.
ADVERTISEMENT
Di samping dua jenis tes itu, ada GeNose yang pernah ramai diminati sebagai alat tes COVID-19. Namun kini penggunaan GeNose mulai ditinggalkan. Misalnya oleh PT KAI.
Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa mengatakan, saat ini perjalanan kereta jarak jauh tak lagi menggunakan GeNose. Penghentian penggunaan GeNose mulai dilakukan sejak 3 Juli, atau tepatnya saat PPKM Darurat.
"Sementara masih belum digunakan kembali," ujar Eva saat dihubungi kumparan, Kamis (2/9).
Dia menjelaskan, penghentian penggunaan GeNose ini mengikuti aturan pemerintah. Saat ini tes yang digunakan oleh KAI untuk syarat perjalanan hanya swab antigen atau PCR.
"Sesuai surat edaran dari Satgas COVID dan Kemenhub. Kemarin pada saat PPKM SE dari Satgas COVID-19 dan Kemenhub mengatur bahwa untuk tes covid yang digunakan atau yang berlaku hanya antigen atau PCR," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, pihak UGM hingga saat ini belum memberikan respons kepada kumparan mengenai nasib GeNose.
Sebelumnya, PT KAI menjadikan GeNose sebagai syarat perjalanan. Layanan ini bahkan tersedia di stasiun.
Harga tes GeNose buatan UGM, saat itu hanya dibanderol Rp 30.000. Harga ini memang jauh lebih murah dari swab antigen dan PCR. Namun kemudian GeNose banyak dianggap tak akurat dibanding awab antigen dan PCR.
Sebelum turun, harga swab antigen ada di kisaran Rp 170.000-Rp 200.000 lebih, namun kini turun menjadi Rp 99.000. Sementara tes PCR sebelum turun ada di harga Rp 900.000-1.400.000 lebih, kini turun di kisaran Rp 500.000-an.