Pemerintah Buka Peluang Luncurkan Paket Ekonomi Lagi

15 Juli 2019 21:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah melakukan evaluasi sejumlah paket kebijakan yang telah dilakukan, utamanya terkait regulasi. Hal ini demi mendorong peningkatan investasi di Tanah Air.
ADVERTISEMENT
Ketua Pokja III Satgas Percepatan dan Efektivitas Pelaksanaan Paket Ekonomi Mirza Adityaswara mengatakan, saat ini pihaknya terus melakukan evaluasi regulasi. Menurutnya, selama ini regulasi di daerah dinilai lebih lambat dibandingkan di pusat dan dapat menghambat investasi.
"Kami kan evaluasi saja kan biasa. Evaluasi teknis. Karena regulasi di daerah ini masih lebih lambat dibandingkan di pusat," ujar Mirza usai rakor di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (15/7).
Dia melanjutkan, evaluasi tersebut mencakup seluruh paket kebijakan ekonomi. Mulai dari meningkatkan investasi hingga terkait sistem perizinan terintegrasi (OSS).
"Semua kita evaluasi. Tujuannya untuk meningkatkan investasi ini," katanya.
Rapat kerja badan anggaran DPR RI dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) dan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara (kiri). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Sementara itu, Wakil Ketua Pokja III Raden Pardede mengatakan, pemerintah mungkin saja akan mengeluarkan paket ekonomi baru seiring dengan perkembangan hasil evaluasi tersebut. Menurutnya, paket nantinya akan disesuaikan dengan kebutuhan dan visi Presiden Jokowi di periode kedua ini.
ADVERTISEMENT
"Bisa saja nanti muncul lagi paket baru, sesuai dengan prioritas presiden seperti yang dikatakan tadi malam. Jadi paket disesuaikan dengan kebutuhan dan visi presiden," kata Raden.
Namun demikian, pihaknya enggan menjelaskan lebih lanjut paket ekonomi yang akan dikeluarkan tersebut. Namun menurutnya, tujuan dari evaluasi paket saat ini adalah untuk meningkatkan investasi.
"Belum, cuma nanti ada prioritas-prioritas yang akan dirapatkan di rakor selanjutnya. Ada paket yang efektif, ada yang belum, itu yang harus disempurnakan," tambahnya.