Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Pemerintah Wajibkan Seluruh Kendaraan di IKN Berbasis Hidrogen Usai 2040
16 Mei 2024 12:33 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Asisten Deputi Pengembangan Industri Kemenko Perekonomian, Eko Harjanto, membeberkan potensi pengembangan kendaraan bertenaga hidrogen atau fuel cell electric vehicle di Indonesia. Bahkan menurutnya pemerintah telah menargetkan seluruh kendaraan di Ibu Kota Nusantara (IKN ) harus berbasis hidrogen, setelah 2040.
ADVERTISEMENT
"Fuel cell EV (electric vehicle) telah masuk dalam rencana besar pengembangan Ibu Kota Nusantara berdasarkan roadmap IKN, target finalnya pada periode setelah 2040 seluruh sarana transportasi di IKN wajib berbasis hidrogen," kata Eko dalam Investortrust Future Forum: Menggali Potensi Besar dan Masa Depan Mobil Hidrogen, dikutip dari laman YouTube Investortrust, Kamis (16/5).
Eko bilang, setengahnya atau 50 persen penggunaan kendaraan listrik maupun hidrogen ditargetkan terlaksana di IKN pada 2035 mendatang.
Lebih lanjut Eko menjelaskan, pengembangan kendaraan berbasis hidrogen menjadi salah satu langkah pemerintah untuk mendorong percepatan tren kendaraan listrik karena lebih ramah lingkungan.
Terlebih beberapa produsen kendaraan di dunia telah mengembangkan kendaraan berbasis hidrogen ini. Salah satunya Toyota dengan Toyota Mirai.
ADVERTISEMENT
"Hidrogen fuel cell menjadi teknologi yang menjanjikan untuk menghasilkan listrik tanpa emisi karena satu-satunya produk sampingan dari reaksi tersebut adalah air," imbuh Eko.
"Hidrogen fuel cell hadir sebagai solusi energi bersih yang potensial untuk sektor transportasi di Indonesia. Hal ini dapat mencakup pengembangan kendaraan besar bahan bakar hidrogen seperti kendaraan bus dan truk," jelasnya.
Eko kemudian membeberkan peta potensi kebutuhan hidrogen rendah karbon untuk sektor transportasi dari Kementerian Perhubungan. Dalam peta tersebut disebutkan sebagian bus akan beralih menjadi kendaraan berbasis hidrogen pada tahun 2040 dengan permintaan awal sebesar 6 Gigawatt hours (GWh) atau setara 0,21 juta ton hidrogen. Disusul oleh kondisi 20 persen bus akan berbasis hidrogen, meskipun Eko tidak menjelaskan kapan hal ini akan terjadi.
ADVERTISEMENT
"Untuk kendaraan angkutan berat, permintaan hidrogen sektor ini diperkirakan akan mencapai 161 GWh atau 4,88 ton kilo hidrogen di tahun 2040,” ujar Eko.
Sementara, untuk sektor perkeretaapian, Eko bilang, dalam peta tersebut disebutkan adanya rencana penggantian lokomotif dengan kereta rel listrik yang dikombinasikan dengan bahan bakar hidrogen atau baterai oleh PT KAI (Persero).
"Jadi berdasarkan pemetaan Kementerian Perhubungan, sebenarnya peluang untuk pengembangan kendaraan hidrogen cukup besar," tutupnya.