Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Pendapatan Kelas Menengah Paling Besar Habis untuk Makanan dan Perumahan
29 Agustus 2024 9:30 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) menilai kelas menengah jadi salah satu tumpuan penting dalam ekonomi domestik. Tingginya pengeluaran belanja kelas menengah bisa membuat roda perekonomian negara berputar.
ADVERTISEMENT
Plt Kepala BPS , Amalia Adininggar Widyasanti, mengatakan berdasarkan temuan lembaganya, terdapat perubahan prioritas pengeluaran dari kelas menengah dalam 10 tahun terakhir.
Jika dulu sebagian besar hasil gaji kelas menengah untuk makanan-minuman dan perumahan, sekarang porsinya makin berkurang. Kendati begitu, pengeluaran terbesar masih untuk makanan dan perumahan.
"10 tahun lalu 45,53 persen pengeluaran kelas menengah untuk makanan minuman, tetapi kemudian kelas menengah hanya mengeluarkan makanan minuman hanya 41,67 persen, perumahan yang tadinya lebih dari 32 persen sekarang hanya sekitar 28,5 persen,” Amalia dalam Rapat Kerja Komisi XI DPR, Rabu (28/8).
BPS mencatat, terdapat penambahan porsi pengeluaran kelas menengah seperti untuk jasa lainnya, hingga untuk keperluan pesta dan hiburan.
Dari data BPS, pengeluaran kelas menengah misalnya untuk hiburan kini naik menjadi 0,38 persen dibandingkan pada 2014 sebesar 0,22 persen. Selain itu, untuk keperluan pesta pengeluarannya juga naik, dari tahun 2014 sebesar 0,75 persen menjadi 3,18 persen di 2024.
ADVERTISEMENT
Sementara yang mengalami penurunan adalah pengeluaran untuk makanan dan minuman dari sepuluh tahun lalu sebanyak 45,53 persen menjadi 41,67 persen.
Begitupun dengan pengeluaran untuk perumahan. Pada tahun 2014 porsi pengeluarannya sebanyak 32,67 persen. Sementara saat ini turun menjadi 28,52 persen.
"Tetapi secara umum, prioritas pengeluaran kelas menengah adalah makanan, perumahan, dan barang jasa lainnya,” kata Amalia.
Jumlah Kelas Menengah RI 47,85 Juta Orang di 2024
BPS melaporkan jumlah kelas menengah Indonesia pada tahun 2024 mencapai 47,85 juta orang, turun dibandingkan tahun 2023 48,27 juta orang.
Menurut Amalia, persentase penduduk kelas menengah menurun pasca-pandemi COVID-19. Dari hasil identifikasi BPS, masih ada scarring effect dari pandemi terhadap ketahanan kelas menengah.
“Kami identifikasi masih ada scarring effect dari pandemi terhadap ketahanan kelas menengah. Di mana pada 2021 itu kelas menengah jumlahnya menjadi 53,83 juta dengan proporsi 19,82 persen. Dan pada 2024 jumlahnya 47,85 juta dengan proporsi 17,13 persen,” katanya.
ADVERTISEMENT
Jumlah masyarakat kelas menengah di Indonesia terus menurun dalam lima tahun terakhir, terutama setelah pandemi COVID-19.