Pengelola JCC: Rapat-Konser Musik Jadi Kontribusi Terbesar Industri MICE di RI

22 September 2024 11:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo (keempat kanan) menghadiri pembukaan Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Kamis (5/9/2024).  Foto: Mohammad Ayudha/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo (keempat kanan) menghadiri pembukaan Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Kamis (5/9/2024). Foto: Mohammad Ayudha/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Kontribusi industri Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) diperkirakan terus meningkat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Peran penting Indonesia di kawasan Asia Pasifik dan besarnya populasi produktif menjadi salah satu daya tarik pelaku usaha untuk terlibat di berbagai agenda MICE di dalam negeri.
ADVERTISEMENT
"Bisnis MICE ini punya dampak ekonomi yang besar karena melibatkan banyak pelaku usaha diberbagai segmen, termasuk industri pendukungnya,” ujar General Manager Jakarta Convention Center (JCC) Senayan Jakarta, Edwin Sulaeman, dalam keterangannya, Minggu (22/9).
Salah satu contohnya di JCC, yang merupakan inisiator sekaligus katalisator dalam industri MICE di Tanah Air. Menurut Edwin, banyak event organizer dunia (EO) yang menggunakan JCC untuk menggelar agenda kegiatan mereka di Indonesia.
Beberapa event internasional yang telah diselenggarakan di JCC dalam beberapa waktu terakhir antara lain Inter Parliementary Union, Koelnmesse Pte Ltd, The Asia Pacific Coatings Show, Taiwan Expo, Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE), Homeland Security dan masih banyak lainnya.
Konser 2 Tahun Menuju 40 Grup Musik Kahitna di JCC, Jakarta, Selasa (17/9/2024). Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
Edwin mengungkapkan, sepanjang tahun 2023 lalu terdapat 145 kontrak kerja sama dengan beragam event, baik yang berskala nasional maupun multinasional. Termasuk di antaranya agenda rapat pemerintah, BUMN, maupun swasta, hingga konser musik.
ADVERTISEMENT
"Dalam perjalanan bisnis MICE ini, sejumlah acara konser musik dan seni pertunjukan juga menjadi salah satu daya tarik utama pengunjung untuk datang ke JCC. Ada banyak keragaman pelaku bisnis dan industri yang memanfaatkan JCC sebagai tempat mereka untuk menjangkau pasar dan membangun kerja sama bisnis," ungkap Edwin.
Menurut Edwin, sebagai pengelola MICE berskala Internasional selama lebih dari 30 tahun, JCC telah membuktikan bahwa bisnis MICE mampu menciptakan multiplier effect yang luar biasa kepada sektor-sektor ekonomi lain. Sebagai contoh tingkat hunian hotel di sekitar JCC mulai dari sepanjang jalan Gatot Subroto, Senayan hingga ke Tanah Abang, Jakarta selalu tinggi selama event berlangsung.
"Berbagai event di JCC telah menumbuhkan banyak pelaku bisnis pendukung seperti EO, jasa soundsystem juga bisnis katering yang dibutuhkan selama kegiatan berlangsung, bahkan pendukung lainnya seperti transportasi. Kami yakin bisnis MICE akan mampu mendorong ekonomi terus bertumbuh, menciptakan usaha-usaha baru, baik yang berskala besar maupun UMKM serta menciptakan lebih banyak lapangan kerja baru," kata Edwin.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (ASPERAPI), di tahun 2023 lalu ada sekitar 138 pameran yang dilangsungkan dengan jumlah peserta mencapai 30.449 perusahaan atau institusi. Adapun nilai transaksi dari pameran yang berlangsung tersebut mencapai lebih dari Rp 100 triliun. Angka itu naik dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 91,652 triliun.
Jika merujuk data Precedence Research di tahun 2022, nilai ekonomi yang dihasilkan oleh MICE di tahun 2024 bisa mencapai USD 998,59 miliar secara global. Sementara kawasan Asia Pasifik merupakan pangsa pasar MICE terbesar dengan porsi mencapai 44 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan Amerika Utara sebesar 30 persen, bahkan dari Eropa yang hanya 20 persen.